Rakyat Menjerit, Pemkab Harus Tau Malu

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Aceh Utara – Masyarakat Lhoksukon khususnya dan Aceh Utara umumnya sambut baik keinginan Bupati Aceh Utara Muhammad Thaib/Red atas anggaran APBK yang ada plot pembangunan Rumah sakit.

Namun sambutan baik itu juga menuai komentar dari kalangan aktivis mahasiswa, seorang tokoh aktivis Aceh Utara menyebutkan, “tahun 2019 telah di anggarkan pembangunan Rumah Sakit Pratama di Lhoksukon melalui DAK Pemkab Aceh Utara 2019 mencapai 40 milyar” ungkap Muhammad Fadli, Ketua BEM FH Unimal pada keterangan tertulisnya, Selasa, (23/07/19).

Data tersebut diperolehnya, melalui Website Lembaga Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kab.Aceh Utara. Menurutnya, saat RS tersebut dapat terlaksana maka akan bermanfaat bagi masyarakat luas.

“Tentunya akan sangat bermanfaat bagi masyarakat luas, mereka yg bagian timur khususnya tidak perlu lagi jauh-jauh ke RS Cut Meutia untuk berobat, karna di Lhoksukon sudah ada Rumah sakit,” ucap Fadli. Ia juga menyayangkan, saat ini aset Aceh Utara dominannya berada di Kota Lhokseumawe.

“Apakah semua aset Aceh Utara harus berada di kota Lhokseumawe terus-menerus ? Sesekali rasa malu itu perlu kita gunakan,” tegasnya. “Pemerintah Kabupaten Aceh Utara harus bisa berpikir secara rasional dan objektif, jangan selalu berpikir subjektif, terindikasi hanya untuk kepentingan pribadi dan sekelompok orang, sehingga paradigma yang muncul adalah tidak ditender karna fee belum cukup didapatkan,” pungkasnya.

Di akhir ia mengatakan bahwa rakyat sedang terjerit, “jika memang belum bisa bangun dari tidur pulas nya,maka kami mahasiswa siap untuk membangun kan mereka ! Rakyat sangat menjerit! Berikan kerja nyata yang bisa dirasakan oleh rakyat kecil khususnya,” tandas Muhammad Fadli. Berita Aceh Utara, AR

- Advertisement -

Berita Terkini