FKM UIN-SU Medan Gelar Seminar Kawasan Tanpa Rokok

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Dalam upaya menumbuhkan kesadaran masyarakat akan bahaya rokok, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (FKM UIN SU) Medan menggelar kegiatan seminar online kawasan tanpa rokok (KTR) dengan tema “Menciptakan Kampus UIN-SU yang Sehat dan Bahagia” pada Senin, (1/11/2021).

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Health Promoting University (HPU) UIN-SU Medan 2021. UIN Sumatera Utara Medan menjadi satu-satunya kampus di Sumut yang dipilih Kementerian Kesehatan menjadi percontohan kampus sehat.

FKM UIN-SU Medan
Tangkapan layar (dok istimewa)

Dekan FKM UIN-SU Medan, menyambut baik peluncuran program Health Promoting University (HPU) UIN-SU Medan 2021. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa progam ini sangat penting, mengingat seluruh civitas akademika di perguruan tinggi baik dosen, pegawai dan mahasiswa adalah agent of change promosi kesehatan baik di lingkungan kampus maupun masyarakat.

“Selain itu juga berharap agar program ini berjalan aktif untuk menciptakan kampus sehat, bersih dan harmonis sehinga menjadi tempat yang kondusif untuk melaksakan kegiatan pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat,” tutur Prof. Dr. Syafaruddin, M.Pd.

Sementara Itu, Dr. Lita Handayani, M.Kes., dari Universitas Sumatera Utara (USU) yang menjadi Universitas pendamping program HPU UIN-SU, menyampaikan ada 4 kegiatan utama dalam progam ini. Pertama seminar kawasan tanpa rokok yang berlangsung hari ini, kedua seminar online pelecehan dan kekerasan seksual pada tanggal 4 November, ketiga seminar offline penyakit tidak menular pada tanggal 11 November dan keempat rekrutmen Posbindu (pos pembinaan terpadu ) di UINSU pada tanggal 13 November.

“Berharap agar Kampus UIN-SU Medan menjadi kampus yang benar-benar merapkan kawasan tanpa rokok,” pungkasnya.

FKM UIN-SU Medan
Tangkapan layar (dok istimewa)

Prof. Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., PhD, dosen UGM yang menjadi narsumber dalam seminar ini menyatakan bahwa Rokok merupakan zat berbahaya bagi kesehatan yang dibawa sejak zaman penjajahan Belanda. Berbagai jenis rokok mulai dari kretek, filter, shiha, vape, kulum dan lainnya, semuanya menjadi penyumbang masalah kesehatan baik perokok aktif maupun pasif.

“Zat nikotin dalam rokok menyebabkan ketagihan atau adiktif. Maka dari itu, penting diterapkan Kawasan Tanpa Rokok di lingkungan pendidikan dengan tujuan seluruh civitas akademika menjadi lebih sehat dan akan lahir lulusan yang sehat secara fisik serta optimal dalam bidang akademik,” paparnya.

Kegiatan yang diikuti sebanyak 178 peserta ini dipandu oleh Dosen FKM UIN-SU Nadya Ulfa Tanjung S.KM., M.KM sebagai pembawa acara dan Zuhrina Aida, S.Kep. M.Kes sebagai Moderator. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini