Mengkritisi Konsultasi Politik Gibran dan Megawati : Bagaikan Punguk Merindukan Bulan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, OPINI – Kata pepatah benat juga buah tidak akan jatuh berjauhan dengan dari pohon induknya . Habis Jokowi muncullah Gibran Rakabuming Raka. Wakil presiden terlihat berpasangan dengan . Prabowo Subianto ini kembali berulah dengan menunjukkan taringnya. Karena merasa bapaknya yakni Jokowi menjadi penyokong utama kemenangan Pilpres 2024 menjadi alasan Gibran Rakabuming Raka tambah PDi cawe -cawe .

Kali ini urusan cawe -cawe Gibran bukan perkara sepele atau kecil . Gibran melangkah sat set dengan menunjukkan kekuasaannya dalam membangun kekuatan politik merangkai jejaring kekuatan baru menyulam jahutan yang udah kusut dan rusak.

Gagasan dan ide Gibran Rakabuming Raka untuk mengkonsultasikan penyusunan Kabinet Barunya bersama Keyakinan Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. Tentunya langkah Gibran tersebut bikin terkejut dan bahkan shock berbagai kalangan. Bisa dibilang permainan politik Gibran Rakabuming keluar dari pakem feodalisme. Seorang Gibran uang masih bau kencur di dunia politik berani melakukan lobi dan komunikasi politik sang maestro politik senior selevel Megawati Soekarnoputri.

Persoalan mungkin saja bukan karena Gibran masih ikut dan bau kencur di dunia politik namun terdapat barrier atau hambatan politik yang amat dahsyat. Bagiamana mungkin Gibran Rakabuming Raka dapat menembus jantung hati seorang Megawati Soekarnoputri?

Seperti diketahui jika Jokowi dan juga Gibran Rakabuming Raka sendiri sudah didepak atau tidak dianggap lagi sebagai bagian kader atau masuk dalam lingkaran PDI-P. Baik Jokowi dan Gibran Rakabuming Raka sudah dianggap kader durhaka partai yang sudah mengusung 2 kali pilpres dan pencalonan sebagai wali kota Solo . Jokowi dan Gibran sudah melanggar dan menjadi bagian musuh dari PDIP . Dikatakan jika urusan Jokowi dan Gibran di PDIP sudah selesai , kata Hasto Kristiyanto selaku sekjen PDIP.

Dalam sebuah manajemen komunikasi politik tidak ada yang salah dan aneh keinginan Gibran Rakabuming Raka berkonsultasi berkaitan penyusunan Kabinet Barunya. Apalagi Gibran sendiri sebagai wakil.presidennya. Gibran memiliki validasi dan juga legitimasi politik yang sangat kuat apalagi Jokowi sebagai bapaknya turut serta cawe-cawe memenangkan Paslon 02.

Namun jika melihat realita politik, disebutkan bahwa hubungan Jokowi dan PDIP sudah berakhir . Ketika Gibran Rakabuming Raka dipaksa menjadi wakil presiden dengan mengorbankan konstitusi yang dilanggar. PDI-P berdalih Jokowi sudah merusak dan menabrak konstitusi demi memuluskan anaknya maju menjadi cawapres.

Bagi PDIP tindakan Jokowi menjadi bagian pelanggaran berat bagi nilai demokrasi dan juga nilai moral serta etika . Wajar saja jika Jokowi didepak dari PDIP dan disambut meriah sebagai kemenangan meraih entitas partai sebagai bentuk kesadaran politik yang menjunjung nilai dan etika.

Kemarahan Jokowi oleh PDI-P juga oleh dukungan implisit Jokowi dalam mendukung Prabowo Subianto. Bahkan akhirnya dukungan politik Jokowi ke Prabowo Subianto terbongkar oleh Mantan Jendral Kopasus ini yang mengakui jika dirinya sengaja dikader oleh Jokowi untuk melanjutkan sebagian atau keseluruhan program Jokowi yang sedang berjalan atau belum tuntas .

Prahara perang terbuka Jokowi dan PDIP berkecamuk ketika Gibran Rakabuming Raka maju sebagai cawapres mendapatkan dukungan dan perahu secara penuh dari Golkar. Melalui Rakernas Golkar, sepakat mengajukan mengusulkan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres cari Golkar.

Kesimpulannya bahwa komunikasi yang akan dibangun Gibran dan Megawati Soekarnoputri terkesan dipaksakan alias utopia. Idecdan gagasan yang hanya dipandang sebagai pencitraan publik. Bisa juga dianggap juga Gibran Rakabuming Raka sengaja memanipulasi opini publik demi menaikan bargaining politik baik dihadapan publik atau internal partai pengusung dan pendukung.

Penulis setuju sekali apa yang dikatakan oleh Politikus PDI Perjuangan (PDI-P) Masinton Pasaribu menyebut Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka tengah bergimik politik . Gibran menjual obrolan gimana politik. menyusul keinginannya berkonsultasi dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri terkait penyusunan kabinet.

Ditulis Oleh : Heru Subagia (Pengamat Politik Alumni Sospol UGM)

- Advertisement -

Berita Terkini