Manisnya Cinta

Breaking News

Nukilan Cinta

Garis Cinta

Rasaku, Di Racuni Cinta

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM

Rasulullah SAW bersabda;

ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ: أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِى الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِى النَّارِ. متفق عليه

“Tiga hal, bila ketiganya ada pada diri seseorang, niscaya ia merasakan betapa manisnya iman: Bila Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dibanding selain dari keduanya, ia mencintai seseorang, tidaklah ia mencintainya kecuali karena Allah, dan ia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkan dirinya, bagaikan kebenciannya bila hendak diceburkan ke dalam kobaran api.” (Muttafaqun ‘alaih)

Dari hadits tersebut kita pahami bahwa hanya cinta yang bersemi karena iman dan akhlaq yang mulialah yang suci dan sejati.

Cinta ini akan habis oleh abad dan tidak akan lekang diterpa angin atau sinar matahari, dan tidak pula luntur karena guyuran air hujan.

Yahya bin Mu’az berkata:
“Cinta karena Allah tidak akan bertambah hanya karena orang yang engkau cintai berbuat baik kepadamu, dan tidak akan berkurang karena ia berlaku kasar kepadamu.”

Semua ini terjadi karena cinta kita tumbuh dan bersemi karena adanya iman, amal sholeh dan akhlaq mulia, sehingga bila iman orang yang kita cintai tidak bertambah, maka cinta kitapun tidak akan bertambah.

Sebaliknya, bila iman orang yang kita cintai berkurang, maka cinta kitapun turut berkurang.

Kita mencintainya bukan karena materi, pangkat kedudukan atau wajah yang rupawan, tetapi karena dia beriman dan berakhlaq mulia. Inilah cinta suci yang abadi.

Lalu, mari kita tanyakan pada diri kita sendiri.
Benarkah cinta kita suci?
Benarkah cinta kita ini cinta sejati? Jika iya, maka buktikan!!!

Makna ‘Cinta Sejati’ terus dicari dan digali. Cinta model apa yang selama ini menghiasi hati anda?

Seorang peneliti dari Researchers at National Autonomous University of Mexico mengungkapkan hasil risetnya yang begitu mengejutkan.

Menurutnya, sebuah hubungan cinta pasti akan menemui titik jenuh, bukan hanya karena faktor bosan semata, tapi karena kandungan zat kimia di otak yang mengaktifkan rasa cinta itu telah habis.

Rasa tergila-gila dan cinta pada seseorang tidak akan bertahan lebih dari 4 tahun. Jika telah berumur 4 tahun, cinta sirna, dan yang tersisa hanya dorongan seks, bukan cinta yang murni lagi.

Menurutnya, rasa tergila-gila muncul pada awal jatuh cinta disebabkan oleh aktivasi dan pengeluaran komponen kimia spesifik di otak, berupa hormon dopamin, endorfin, feromon, oxytocin, neuropinephrine yang membuat seseorang merasa bahagia, berbunga-bunga dan berseri-seri.

Namun, seiring berjalannya waktu dan terpaan badai tanggung jawab dan dinamika kehidupan efek hormon-hormon itu berkurang lalu menghilang. (sumber: www.detik.com Rabu, 09/12/2009 17:45 WIB).

Kemudian, gimana nasib cinta yang selama ini kita dambakan dari pasangan kita?

Jika kita mencintai pasangan kita karena kecantikan atau ketampanannya, maka saat ini saya yakin anggapan bahwa dia orang tercantik dan tertampan, telah luntur.

Jika rasa cinta kita kepadanya tumbuh karena dia orang yang kaya, maka saya yakin saat ini, kekayaannya tidak lagi spektakuler di mata kita.

Bila rasa cinta kita bersemi karena dia orang yang berkedudukan tinggi dan terpandang di masyarakat, maka saat ini kedudukan itu tidak lagi berkilau secerah yang dahulu menyilaukan pandangan kita.

Ujilah kadar cinta kita.
Kenalilah sejauh mana kesucian dan ketulusan cinta kita.

Duduklah sejenak dan bayangkan orang yang kita cintai dalam keadaan ompong peyot dengan pakaian compang-camping sedang duduk di rumah gubuk yang reot.

Akankah rasa cinta kita masih menggemuruh dan sedahsyat yang kita rasakan saat ini?

Bersambung…

Penulis : Hindun Shalihah

- Advertisement -

Berita Terkini