MUDANEWS.COM, Malang – Peringatan Maulid Nabi pada setiap Rabi’ul Awwal diselenggarakan oleh banyak kaum muslimin diberbagai belahan dunia. Dalam acara tersebut biasanya dibacakan sejarah atau biografi kehidupan Nabi Muhammad SAW, mulai dari kelahiran hingga wafatnya. Dalam konteks pengalaman bertradisi Indonesia acara ini dilestarikan oleh mayoritas muslim Indonesia pada bulan tertentu yang berkesesuaian dengan Rabi’ul Awwal, apalagi setelah diberlakukannya tanggal 12 Rabi’ul Awwal sebagai hari libur nasional yang sejajar dengan hari besar lainnya, seperti yang tercatat di dalam kalender pemerintah Indonesia.
Peringatan maulid oleh masyarakat Islam dikemas dalam bentuk pengajian dan kajian Islam di mushola dan masjid. Tetapi ada yang berbeda di dalam memperingati Maulid Nabi yang di laksanakan oleh Ikatan Mahasiswa Muslim Pascasarjana Sumatera (IMMPASS) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dikarenakan tahun ini Maulid Nabi Muhammad SAW dilaksanakan di Panti Asuhan Sunan Giri bersama anak-anak Yatim.
Rahmat Hartanto SH selaku Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muslim Pascasarjana Sumatera (IMMPASS) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang berasal dari Tebing Tinggi menegaskan bahwasanya IMMPASS ini adalah Organisasi silaturahmi guna mempersatukan Mahasiswa perantauan yang berasal dari pula Sumatera itu sendiri.
“Dengan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW ini menjadikan kita tetap meneladani Rasulullah sebagai figure kedua setelah Allah SWT dalam menjalani kehidupan sebagai bekal menuju akhirat. Sebagaimana Rasulullah SAW yang bukan saja mengejarkan Hablumminallah, tetapi beliau juga sayang dan sangat mencintai anak yatim dan dhuafa sebagai salah satu bentuk perwujudan Hablumminannasnya,” kata Rahmat.
Terakhir Rahmat menuturkan di statemennya bahwa ada Rasulullah SAW yang kita teladani, juga ada anak yatim dan dhuafa yang harus kita jaga dan kita bahagiakan, semoga kita menjadikan momen ini sebagai bentuk cinta kita kepada Rasulullah SAW dan taqwa kepada Allah SWT.
M Fery Prayoga SPd berasal dari Kabupaten Langkat selaku koordinator acara juga menegaskan terdapat 7 point utama peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dilaksanakan oleh Ikatan Mahasiswa Muslim Pascasarjana Sumatera (IMMPASS) di panti asuhan Sunan Giri itu sendiri, yang pertama meneladani akhlak dan sifat Rasulullah SAW, kedua ungkapan kecintaan dan kegembiraan kepada Rasulullah SAW, ketiga meneguhkan kecintaan terhadap Rasulullah SAW, keempat membiasakan membaca shalawat, kelima moment pengharapan syafaat Rasulullah SAW, keenam mengingatkan pesan beliau sebelum wafat, dan ketujuh mengingatkan kembali Rasulullah SAW telah wafat dan diteruskn oleh para pewaris Nabi (Alim Ulama).
“Lewat organisasi IMMPASS inilah yang diharapkan agar Mahasiswa yang yang berasal dari pulau Sumatera khususnya yang sedang melanjutkan Studi S2 di Malang agar dapat bergabung kedalam IMMPASS guna menjalin ajang silaturahmi sesama anak perantauan di Pulau Jawa ini. Dan berharap agar sama-sama membangun IMMPASS kearah yang lebih baik lagi, membuat kajian-kajian keilmuan dan memperkenalkan IMMPASS ke semua Calon Mahasiswa yang ingin melanjutkan Studi ke Malang khususnya,” tandas Fery.
Dan terakhir Asrofi SH. Berasal dari Jambi selaku Ketua Panitia acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan Santunan Anak Yatim di yayasan Panti Asuhan Sunan Giri juga menegaskan didalam kata sambutannya. Pentingnya memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW untuk generasi muda agar dapat mengenal dan menumbuhkan kembali rasa cinta kepada beliau, dengan meneladani sifatnya, siddiq, fathonah, tabliq dan amanah. “Sehingga terciptanya generasi yang berakhlakul kharimah, Nabi Muhammad SAW yang sangat kita rindukan dan menjadi pedoman, anak Yatim harus kita bahagiakan,” terang Asrofi. Berita Malang, red
