Mahfud MD, Ingatkan Jangan Sampai Maulid Jadi Klaster COVID-19

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan, Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengingatkan seluruh pihak untuk tertib protokol kesehatan agar perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW tidak memunculkan klaster baru penularan virus corona.

Maulid Nabi Muhammad tahun ini bertepatan dengan libur panjang pada pengujung Oktober 2020 yang dirayakan di tengah wabah COVID-19. Karena itu dalam perayaan ataupun melangsungkan kegiatan, Mahfud meminta masyarakat tetap patuh protokol kesehatan.

Sementara seluruh instansi daerah dan lembaga diperingatkan agar menyiapkan diri dengan memperketat pengamanan protokol kesehatan.

“Nanti tentu akan banyak yang menyampaikan, yang mengamankan jalan siapa, yang maulidan siapa, tempat rekreasi siapa dan semuanya itu akan sangat ditentukan bagaimana daerah, pimpinan daerah, Forkopimda dan seluruh jajarannya itu berkoordinasi untuk melakukan antisipasi atas berbagai kemungkinan (penularan virus),” kata Mahfud melalui keterangan tertulis, Kamis (22/10).

Pemerintah menetapkan cuti bersama pada 28 dan 30 Oktober 2020. Adapun 29 Oktober merupakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Sementara 31 Oktober dan 1 November secara berturut merupakan hari Sabtu dan Minggu atau akhir pekan. Ini artinya, libur panjang akan berlangsung antara 28 Oktober hingga 1 November 2020.

Alih-alih terlibat kerumunan dan abai terhadap protokol kesehatan, Mahfud menyarankan, perayaan Maulid Nabi Muhammad tahun ini diperingati dengan refleksi diri.

“Agar kita menjadi lebih baik. Jadi jangan sampai ada pelanggaran di bidang protokol kesehatan misalnya. Ambil hikmahnya Maulid (Nabi Muhammad SAW) itu. Maulid itu ya melakukan refleksi apa yang bagus dari kelahiran Nabi Muhammad itu, yaitu agar kita hidup menjadi lebih baik,” tutur dia lagi.

Jangan sampai, lanjut dia, perayaan hari keagamaan ini justru akan menyebabkan kluster baru penularan COVID-19. Karena itu, penerapan protokol kesehatan harus diperhatikan betul.

Ingatkan Potensi Kerawanan

Dalam kesempatan itu, Mahfud juga mengingatkan agar semua pihak mengantisipasi potensi kerawanan yang mungkin muncul selama libur panjang pekan depan. Terutama, di tempat-tempat yang berpotensi menimbulkan kerumunan.

Ini mengingat, kata dia, setiap kali libur panjang sebagian masyarakat akan memanfaatkan momen ini untuk berkumpul dan berlibur. Kegiatan yang menyebabkan kerumunan ini rentan berpotensi menularkan virus.

“Lalu reunian bagi orang yang pulang kampung mengumpulkan teman-teman satu kampus, satu sekolah ketika di desa dulu atau di daerah dulu, lalu lupa, melanggar protokol kesehatan dan yang akan banyak juga tumpukan karena ada perayaan Maulid karena ini libur Maulid Nabi. Maulidan, itu akan banyak pengajian-pengajian, ada festival-festival biasanya begitu kalau hari Maulid itu,” kata Mahfud.

Kerumunan yang berpotensi meningkatkan kerentanan penularan menurut Mahfud, bisa muncul di pelbagai tempat seperti transportasi umum, atau titik pemberhentian seperti terminal, stasiun hingga, bandara, serta lokasi rekreasi. Itu sebab ia kembali mengingatkan soal protokol kesehatan.

Apalagi, ia mengklaim, kini persentase penularan dan tingkat kematian telah menurun.

“Kemudian persentase penularan yang juga sudah bagus, tingkat kematian yang juga sudah bagus, karena sedikit, di tingkat kematian itu tiga koma sekian persen, masih lumayan meskipun tidak sama dengan rata-rata dunia, bisa menurun lagi. Nah itu semua harus diantisipasi,” pungkas dia.

Sumber : CNNIndonesia.com

- Advertisement -

Berita Terkini