Peresmian Perumahan Pegawai Akpar, Gubernur : Kita Harap Dapat Menjadi Stimulus untuk Peningkatan Kinerja

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi berharap agar permahan pegawai Akademi Pariwisata yang baru saja diresmikan bisa menjadi stimulus peningkatan kinerja.

Perumahan pegawai Akpar ini dibangun di atas lahan seluas 1,4 Ha. Rumah yang dibangun adalah tipe 30 sebanyak 150 unit. Selain itu juga dibangun fasilitas seperti Mushala, sumur bor, pengerasan jalan dengan paving block juga pos penjagaan keamanan.

“Rumah merupakan kebutuhan dasar bagi manusia. Dengan adanya perumahan yang disubsidi oleh pemerintah dan dikelola oleh developer dan BTN, tentu akan menjadi salah satu andalan kita di Sumut,” ujar Tengku Erry saat peresmian Perumahan Pesona Indonesia Pegawai Akpar Medan, di Desa Baru, Batang Kuis, Deli Serdang, Rabu (7/6/2017).

Dia pun berharap, dengan dibangunnya perumahan ini akan membantu kebaikan dan menjadi penunjang dalam proses belajar di kampus Akpar Medan.

“Perumahan ini juga kita harap dapat menjadi stimulus untuk peningkatan kinerja Akpar Medan,” kata Erry.

Sementara itu Menteri Pariwisata RI Arief Yahya mengatakan, dengan selesainya pembangunan perumahan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi Akpar di daerah lain untuk membangun yang sama.

“Kalau dulu setiap bulan Ramadan seperti ini ketika saya menjadi Dirut PT Telkom yang saya pikirkan adalah kapan saya bisa memberikan THR bagi karyawan. Makanya ketika menjadi Menteri saya berupaya untuk memberikan kesejahteraan lebih kepada pegawai, saya berupaya apa yang bisa saya berikan untuk mensejahterakan pegawai,” ujar Arief.

Menurut Arief hal pertama yang dipikirkannya adalah bagaimana nasib keluarga pegawai kalau ada yang meninggal dunia, makanya dia memulai dari akhir yakni dengan memberikan asuransi jiwa.

“Kemudian saya berpikir bahwa kesehatan itu juga penting, makanya harus ada asuransi kesehatan dan terakhir saya melihat bahwa pegawai juga harus memiliki rumah,” terangnya.

Sementara lanjut Arief di APBN, sama sekali tidak ada alokasi anggaran bagi Menteri untuk mensejahterakan pegawainya. Oleh karena itulah, hal yang bisa dilakukan adalah dengan bersatu.

“Untuk masuk secara perseorangan asuransi jiwa dengan pertanggungan Rp200 juta itu tentu mahal, begitu juga asuransi kesehatan. Apalagi dengan gaji pegawai tentu tidak akan mencukupi untuk membeli rumah. Tapi karena kita bersatu kita bisa mendapatkan ini semua, makanya kalau mau sejahtera bersatulah,” pungkasnya. Berita Medan, Yogoy

 

- Advertisement -

Berita Terkini