[Kisah] Hebatnya Negara Belanda dalam Melindungi Kehormatan Perempuan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANews.com – Ternyata, Belanda tidak hanya dikenal sebagai negara kincir angin. Belanda juga dikenal sebagai negara yang sangat menjunjung tinggi dan menjaga kehormatan perempuan, lebih dari sekedar melindungi perempuan tentunya.

Hal yang dapat dikategorikan sebagai suatu keistimewaan untuk suatu negara ini ditandai dengan adanya tindakan hukum yang cepat dan sangat tegas ketika perempuan di Belanda merasa dilanggar kehormatannya.

Kisah ini diambil dari pengalaman hidup seorang sahabat MUDANews.com yang pernah menetap di Belanda dalam beberapa pekan. Ia biasa dipanggil sebagai Leo, bernama panjang Leonardo.

Ia mengisahkan, di suatu hari dirinya berangkat menggunakan sub way (sejenis kereta api) antar kota yang biasa digunakan banyak orang ketika menjalankan aktivitas sehari-hari.

Saat itu, ia melihat seorang perempuan tipe pekerja kantoran, memakai busana yang sopan, baju tidak terlalu ketat dan panjang rok sampai di bawah lutut, memasuki sub way tersebut.

Tidak lama berselang, kemudian ia melihat 3 orang pemuda yang berasal dari negara luar (nama negara tidak disebutkan) juga memasuki subway.

Tiga pemuda ini awalnya terlihat biasa saja. Hingga pada suatu waktu, ketiga pemuda ini mulai menunjukkan gelagat yang aneh kepada perempuan pekerja kantoran tadi.

Tak ia sangka, akhirnya 3 pemuda itu memegang bokong perempuan tersebut. Sebagaimana perempuan pada umumnya, ia tidak menerima perlakuan itu, terjadi keributan berupa cek-cok.

Keributan tersebut pun terdengar sampai ke gerbong masinis, keributan terjadi di gerbong 5. Sontak, masinis melalu interkom menanyakan apa yang sedang terjadi di gerbong 5.

Lantas, perempuan tersebut menjawab, melalui interkom yang disediakan untuk menghubungi masinis. Ia mengatakan bahwa dirinya telah dilecehkan. Masinis pun bertanya, “apakah anda keberatan dengan hal itu?”

“Tentu saja saya keberatan,” jawab perempuan itu.

Kemudian masinis menginstruksikan si perempuan untuk menekan tombol kuning, tombol yang disediakan khusus untuk penumpang jika terjadi hal yang tidak diinginkan.

Tak lama kemudian, sub way berhenti di stasiun terdekat, stasiun yang terdapat pos penjagaan pihak kepolisian di dalamnya. Ternyata, tombol tersebut langsung mengarah ke pos penjagan polisi.

Singkat cerita, pintu gerbong 5 pun terbuka, ketiga pemuda dan perempuan diimbau untuk turun dari sub way oleh polisi. Penasaran apa hal yang akan dilakukan polisi, Leonardo ikut turun.

Sampai di pos polisi, polisi bertanya kepada ketiga pemuda itu, adakah mereka melakukan pelecehan terhadap perempuan tadi. Ketiga pemuda sempat menampik hal tersebut, mereka mengatakan bahwa perempuan tersebut melakukan fitnah.

Setelah itu, polisi membuka sebuah map yang sedari awal sudah mereka pegang. Di dalam map tersebut, sudah ada cetakan foto hasil cctv gerbong 5 subway tadi tepat saat 3 pemuda tersebut memegang bokong perempuan tadi.

Akhirnya ketiga pemuda tadi terdiam dan tidak dapat menampik apapun lagi. Masih penasaran hukuman apa yang akan diberikan, Leonardo pun terus mengikuti perkembangannya.

Hasilnya, diceritakan Leonardo, ketiga pemuda tadi dideportasi ke negara asalnya, tidak sampai 24 jam setelah kejadian.

Kisah ini menandakan, betapa pedulinya Belanda dalam menjaga dan melindungi kehormatan perempuan. Tidak hanya keamanannya saja yang dijaga ketat, kehormatannya pun juga.

Lalu, sebagai negara yang sangat menghargai nilai keperempuanan, bagaimana negara kita, Indonesia, dalam menjaga dan melindungi kehormatan perempuan?[am]

- Advertisement -

Berita Terkini