Seratusan Masyarakat Gelar Doa Bersama Untuk Kinara di Makam Pahlawan Medan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan: Putra
MudaNews.com, Medan (Sumut) – Ratusan massa yang tergabung dari beberapa eleman masyarakat berbondong-bondong datang ke Taman Makam Pahlawan, Medan, Jum’at (14/4) sore.

Kedatangan ratusan massa tersebut, ingin melaksanakan acara doa bersama untuk Kinara (4), korban satu-satunya yang selamat dari pembantaian satu keluarga di Mabar, Medan Deli, semoga kondisinya terus membaik. Acara doa bersama digelar di pelataran Taman Makam Pahlawan, Medan.

Dalam acara doa bersama itu, massa duduk dengan beralaskan tikar di pelataran Taman Makam Pahlawan. Dalam acara itu massa juga membawa spanduk bertuliskan “Doa dan Dukungan Solidaritas Untuk Kinara. Kinara Hero. Stop Kekerasan terhadap Anak, lalu memutus rantai kejahatan terhadap anak”.

Dalam acara doa bersama itu turut juga hadir Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Sumut, Kota Medan dan LPA Deli Serdang, Galang, Pagar Merbo, Perbaungan, Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Institute Teknologi Medan (ITM) dan lainnya.

Dalam orasinya, Ketua LPA Sumut, Muniruddin Ritonga, menegaskan perlu adanya kurikulum perlindungan anak di setiap perguruan tinggi yang memiliki jurusan pendidikan di Indonesia. Khususnya untuk Sumatera Utara.

“Perlu dikaji regulasi untuk menjadikan kurikulum perlindungan anak ini di berbagai Perguruan Tinggi. Sehingga, semakin kecil kemungkinan potensi terjadinya kekerasan terhadap anak,” katanya melalui pengeras suara.

Dalam kesempatannya Ketua Lembaga Perlindungan Anak Kota Medan Miswardi Batubara, mengucapkan rasa terima kasihnya atas kerja keras dan tidak mengenal lelah yang dilakukan pihak kepolisian. Dua tersangka sudah ditangkap. Bakan Andi Lala, yang menjadi otak pelaku pembunuhan itu sudah diketahui dan sekarang ini berstatus DPO.

“Kami juga berterima kasih karena polisi telah menjaga Kinara dengan baik. Karena itu kami doakan agar polisi segera berhasil menangkap Andi Lala. Dan kami juga meminta keseriusan kepada pemerintah Provinsi Sumut dan Pemko Medan untuk memberikan pemulihan psikis dan psikologis kepada Kinara, selain itu bisa juga memastikan masa depan Kinara,” kata Miswardi.

Sementara Mantan Ketua PMII Kota Medan, Ali mengutuk keras tindakan pembantaian tersebut. Menurutnya, pembunuhan satu keluarga tersebut bisa berdampak kepada mental Kinara untuk depannya. Karena itu, ia berharap agar Pemerintah memberikan jaminan perlindungan kepada Kinara.

“Membunuh satu anak, sama dengan membunuh generasi bangsa. Hukum seberat-beratnya para pelaku pembantaian,” sebut alumni ITM itu.

Lain halnya dengan Abdul Manan Ketua PC PMII Medan, ia menduga para pelaku pembantaian telah terindikasi narkoba. Sehingga, tega menghabisi keluarga Kinara, dan perlu dilakukan pendalaman terhadap tersangka.

Mahasiswa UIN Sumut meminta polisi agar bisa segera menangkap para pelakunya. Dan nantinya para pelaku dihukum seberat-beratnya. Pantauan MudaNews.com dilokasi acara doa bersama yang dilakukan seratusan elemen masyarakat ini mendapat pengawalan dari personel Polisi dan Personel TNI.[rd]

- Advertisement -

Berita Terkini