PSI Sumbar Minta Pemprov Sumbar Lestarikan Cagar Budaya

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, PADANG – Belajar dari kasus perobohan cagar budaya Rumah Singgah Bung Karno di Padang beberapa waktu lalu, PSI Sumbar meminta Pemprov Sumbar dan seluruh kabupaten/kota se-sumatera barat untuk menginventarisir ulang cagar-cagar budaya yang ada se-sumatera barat. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Sekretaris DPW PSI Sumbar, Nofria Atma Rizki kepada media, Jumat (03/03/2023).

Kata Rizki, hal ini penting dilakukan untuk mengetahui dan melestarikan cagar-cagar budaya yang ada di sumatera barat.

“Berdasarkan data dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sumatera Barat terdapat 736 cagar budaya tersebar di 19 kabupaten/kota di Sumatera Barat,” ungkapnya.

Data-data tersebut, menurut Rizki, perlu dipastikan lagi faktualnya di lapangan.

Selain itu, Kata Rizki, BPCB Sumatera Barat sebagai unit pelaksana teknis yang bertugas melaksanakan perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan cagar budaya perlu mensosialisasikan kepada masyarakat tentang cagar-cagar budaya di Sumatera Barat. “Agar masyarakat juga tau cagar-cagar budaya kita dan terlibat aktif dalam melestarikannya,” ujarnya.

“Lebih dari itu, kami meminta kepada pemrov Sumatera Barat agar mengambil pelajaran dari apa yang telah terjadi di Kota Padang,” katanya.

Dengan banyaknya cagar-cagar budaya yang ada di sumatera barat, sambung Rizki, hendaknya kita lebih peduli lagi.

“Mari gali dan kembangkan potensi cagar-cagar budaya kita. Misalkan dalam rangka mengembangkan potensi pariwisata di sumatera barat. Sehingga cagar-cagar budaya kita tidak hanya lestari tapi juga memberi manfaat dan arti bagi masyarakat Sumatera Barat,” harapnya.

Terakhir, kata Rizki, saya ingin menyampaikan apa yang pernah disampaikan oleh Bung Hatta, Sang Proklamator Kemerdekaan dari Ranah Minang

“Bangsa Indonesia yang bersatu, sejahtera kehidupannya, demokratis penyelenggaraan negaranya, dan negara itu bukan saja sebuah negara hukum tetapi juga negara kultural,” pungkasnya. (Zak)

- Advertisement -

Berita Terkini