Sekjen KAHMI : Apabila Kesadaran Terhadap Organisasi Lemah, Maka Muncul Pemimpin Problem Maker

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Banyumas – Sekretaris Jenderal Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI) Manimbang Kahariady mengharapkan agar pengurus KAHMI terus meningkatkan kapasitas kepemimpinan untuk menghadirkan atau memperkuat sinergitas dengan segenap elemen masyarakat di daerah untuk kelancaran tugas-tugas pengabdian maupun transfer peran kontribusi.

Hal ini disampaikan Manimbang Kahariady saat silaturahmi dan dialog dengan Majelis Daerah (MD) KAHMI Banyumas di Cafe Jegur Rempah Jalan Pahlawan No 83 Tanjung  Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah, Jumat (8/7/2022). Bincang itu mengangkat tema “Memperkuat Komitmen Kebangsaan dan Keumatan KAHMI Pasca Pandemi”.

Sekjen KAHMI
Flyer (dok istimewa)

Menurut Manimbang, kapasitas kepemimpinan akan sangat efektif untuk melahirkan kerjasama antar elemen masyarakat dalam rangka memperkuat sinergitas, kolaborasi yang produktif untuk menghadapi persoalan di dalam masyarakat terutama upaya bersama pemulihan ekonomi, edukasi, sosialisasi mewujudkan pola interaksi dan komunikasi di era new normal pasca Covid-19.

“Kapasitas kepemimpinan yang berbasiskan pada pengabdian dan perhatian pada persoalan kemasyarakatan akan sangat efektif apabila disertai dengan 3 langkah strategis,” kata Manimbang.

Tiga langkah strategis itu, lanjutnya, pertama, komitmen yang kuat dalam mewujudkan misi besar organisasi, dengan sikap bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT.

“Maka kesadaran kolektif itu akan menjadi energi dan semangat yang tiada henti dalam melahirkan program atau kinerja yang berkualitas dalam melaksanakan tugas-tugas pengabdian melalui keaktifan di organisasi,” ujarnya.

Selanjutnya, kata Manimbang, kedua, setelah memahami hakikat misi besar organisasi itu adalah keinginan yang kuat untuk memberikan tawaran-tawaran solusi terhadap persoalan yang dihadapi serta membangun sinergitas yang kuat dengan segenap elemen masyarakat agar kehadiran organisasi dirasakan manfaatnya tidak hanya oleh anggota maupun oleh masyarakat luas.

Ketiga, sambungnya, merawat terus semangat kepedulian dan kepekaan sosial sehingga pada saat yang tepat dengan cara yang berkualitas memberikan respon yang positif dalam menghadapi persoalan-persoalan kemasyarakatan sehingga KAHMI sebagai organisasi kumpulan Cendikiawan dapat memberikan atensi, partisipasi, dan solusi terhadap persoalan yang dihadapi.

“Diketahui bersama, suasa masyarakat pasca Covid-19, tentu memberikan atensi dan begelut dalam upaya pemulihan ekonomi dengan segenap elemen masyarakat, mendukung langkah-langkah pemerintah, itu memerlukan konsolidasi potensi yang menyeluruh agar masyarakat cepat mengalami peningkatan atau akselerasi bagi upaya komprehensif terkait mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan rakyat pemulihan ekonomi,” tambah Manimbang.

Terpenting, kata Manimbang, ketiga strategis itu merumuskan langkah dan agenda aksi di dalam membantu pemerintah bersama komponen atau elemen masyarakat lainnya untuk memberikan solusi serta partisipasi dalam berbagai kegiatan konkrit yang semuanya bermuara pada peningkatan kemajuan ekonomi.

Diyakininya, kapasitas kepemimpinan yang mumpuni tidak hanya akan membantu kegiatan atau kinerja yang terkoordinasi dengan baik, tetapi juga akan sangat membantu kerjasama dengan pihak eksternal dalam rangka melakukan inovasi dan kreativitas yang bisa menjadi solusi dan kontribusi KAHMI terhadap persoalan kemasyarakatan.

Manimbang juga mengingatkan, kapasitas kepemimpinan itu akan sangat mudah terwujud apabila ada semacam atensi yang kontinyu dan konsisten terhadap persoalan-persoalan yang terjadi di dalam masyarakat.

“KAHMI sebagai kumpulan para ilmuwan Islam dan cendekiawan muslim dari berbagai disiplin ilmu akan sangat mudah memberikan solusi atau tawaran-tawaran agenda aksi yang berpijak pada semangat masyarakat setempat dan diperkuat lagi dengan kekuatan jaringan yang dimiliki oleh KAHMI serta semangat pengabdian yang tinggi sehingga apa yang menjadi tekad atau keinginan untuk mengimplementasikan program-program yang telah ditetapkan akan menjadi lancar dan berkualitas,” ungkapnya.

Sekjen KAHMI
Sekjen MN KAHMI Manimbang Kahariady saat Bincang dengan Pengurus MD KAHMI Banyumas (Foto: dok istimewa)

Lebih jauh, Manimbang mengatakan kepemimpinan yang memiliki kapasitas yang tinggi akan menghadirkan gaya atau tipe kepemimpinan problem solver yakni memahami masalah, lalu berorientasi untuk penyelesaian masalah, setelah itu mengkonsilidasikan potensi yang dimiliki untuk menyusun berbagai alternatif-alternatif dalam menyelesaikan masalah.

“Kepemimpinan problem solver akan diperkuat dengan kesadaran yang tinggi akan tanggung jawab organisatoris bahwa kehadiran KAHMI menjadi mitra strategis, pemerintah serta segenap komponen masyarakat dalam memajukan masyarakat di daerah serta ikut berkontribusi dalam memajukan bangsa,” tambahnya.

Namun demikian, dikatakan Manimbang, apabila kesadaran terhadap misi organisasi lemah, kesadaran sebagai fungsionaris terabaikan, maka akan muncul kepemimpinan yang berkualifikasi problem maker artinya pemimpin hanya menciptakan masalah dan tidak berorientasi pada penyelesaian masalah atau sekedar memahami ada masalah menyampaikan masalah atau istilahnya pemimpin problem reporter dan tentu saja kualifikasi atau karakteristik seperti itu akan menghambat tercapainya tujuan organisasi.

Pada bagian akhir dialog, Manimbang menekankan bahwa kapasitas kepemimpinan yang baik juga akan memberikan atensi yang besar tidak saja persoalan eksternal kerjasama dengan elemen strategis masyarakat tetapi juga untuk memberikan atensi dan partisipasi terhadap pelaksanaan kaderisasi adek-adek HMI agar mata air perkaderan terus mengalir.

Acara dialog itu dihadiri oleh pengurus MD KAHMI Banyumas, dewan pakar, para senior KAHMI dan pengurus HMI cabang Purwokerto. (Arda)

- Advertisement -

Berita Terkini