BEM Nusantara Secara Tegas Menolak 3 Periode Jabatan Presiden

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Jakarta – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara angkat bicara terkait wacana perpanjangan masa jabatan presiden ataupun penundaan Pemilu 2024, hari ini sangat ramai di kalangan masyarakat dan mahasiswa terkait wacana penambahan masa jabatan presiden, BEM Nusantara secara tegas menolak wacana tersebut.

Hal itu diungkapkan Julianda, Sekretaris Pusat BEM Nusantara kepada mudanews.com di Jakarta, Sabtu (9/4/2022).

Menurutnya, hal seperti itu inkonstitusional karena sudah jelas di atur dalam Undang-Undang masa jabatan presiden itu 2 periode (10 tahun).

“Hari ini kami juga harus menegaskan kenapa kami tidak turun ke jalan terkait wacana 3 periode karena waktunya belum tepat dan banyak sekali oknum yang berkepentingan. Kami khawatir tergulung hegemoni dan substansi kajian kami tidak tersampaikan,” tegasnya.

Julianda juga menyampaikan konsep bernegara di Indonesia ada 3 pilar yaitu ada eksekutif, legislatif dan yudikatif nah wacana 3 periode ini tidak ada dibahas di salah satu pilar negara ini lantas hal apa yang harus kita khawatirkan dari sebuah wacana yang tidak jelas arahnya kemana

“Ini hanya isu politik bagi para pemilik kepentingan terkait wacana ini,” kata pria yang akrab disapa Nanda.

Nanda mengungkapkan, sudah jelas presiden sendiri juga menolak wacana itu maka hal apa lagi yang harus kita khawatirkan dari sebuah wacana tersebut, dan apabila hal-hal seperti ini di bahas dalam pembahasan DPR untuk mengamendemen UU kami secara tegas akan menolak.

“Kami dari BEM Nusantara lebih memilih fokus untuk menyuarakan kajian kami terkait kelangkaan BBM dan juga minyak goreng yang sudah sejak lama kami bahas di internal. Melalui audiensi kepada kementerian terkait maupun aksi di lapangan,” tutupnya. (red)

 

- Advertisement -

Berita Terkini