MUDANEWS.COM, Medan – Koordinator Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara Sumatera Utara (BEMNUS Sumut) Guntur Kurniawan mendesak pemerintah segera menutup dan mencabut izin usaha Holywings yang diduga telah mengunggah promosi minuman keras atau miras dengan menggunakan nama ‘Muhammad’ dan ‘Maria’. Meski promosi di akun media sosial sudah dihapus namun sayangnya sudah terlanjur viral di media sosial.
Guntur Kurniawan yang bersuara lantang agar manajemen Holywings tak diberi kesempatan untuk bebas terjerat hukum dan harus mempertanggung jawab atas perbuatannya.
Karena Polres Metro Jakarta Selatan atau Polrestro Jaksel pun menetapkan 6 pegawai Holywings sebagai tersangka kasus dugaan penistaan agama dan membuat onar Reskrim Polrestro Jaksel menetapkan ke-6 pegawai berinisial EJD, NDP, DAD dan AAM sebagai tersangka.
“Saya selaku koordinator BEM Nusantara Sumatera Utara sekaligus Presiden Mahasiswa Universitas Negeri Medan menentang keras adanya tempat usaha Holywings yang menjajakan segala jenis maupun bentuk yang berbau-bau minuman keras terkhusus adanya di daerah Sumatera Utara, karena perlu kita ketahui minuman keras (miras) dapat merusak generasi muda milenial, potensial penerus bangsa dan negara Indonesia seringkali dampak dari minuman keras dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain,” tegas Guntur dalam pers rilisnya kepada mudanews.com, Minggu (26/6/2022).
Meskipun perlu kita ketahui promosi yang membuat marah seluruh komponen anak bangsa langsung disikapi manajemen Holywings dengan unggahan klarifikasi dan permintaan maaf sayangnya tindakan Holywings pun diduga telah menyakiti banyak orang.
“Maka kami sampaikan BEM Nusantara Sumatera Utara meminta kepada Polda Sumatera Utara untuk bersikap keras untuk bisa menutup segala bentuk yang berbau miras di Sumatera Utara,” tegasnya.
“Kepada pemerintah untuk segera cabut izin operasional Holywings dan periksa kadar alkohol minuman yang ada di Bar Holywings di seluruh cabang yang ada di Indonesia,” pungkas Guntur. (red)
 Guntur Kurniawan mendesak pemerintah){kind=link}