Akankah Jokowi Melakukan Reshuffle Pada Tanggal 15 September?

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Jokowi memiliki tradisi tersendiri dalam memilih hari berdasarkan kalender Masehi dan kalender Jawa untuk melakukan reshuffle terhadap para pembantunya.

Kalau berdasarkan tradisi tersebut kemungkinan Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet pada tanggal 15 September yang akan datang. Berdasarkan tradisi Jokowi melakukan reshuffle selalu memilih hari Rabu Wage. Sebelumnya Jokowi sudah melakukan reshuffle kabinet sebanyak 5 kali memilih hari Rabu Wage.

Jokowi perlu segera melakukan reshuffle terhadap para pembantunya untuk lebih siap menghadapi varian baru covid-19 Mu yang sudah masuk pantauan WHO. Selain itu juga untuk mengakomodir PAN dalam kabinet Jokowi-Amin yang baru saja secara resmi bergabung dalam koalisi beberapa waktu lalu.

Apabila reshuffle akan dilakukan pada tanggal 15 September, ada beberapa posisi menteri yang diharapkan diganti oleh Jokowi.

Agar Indonesia lebih siap menghadapi varian baru covid-19 sebaiknya Jokowi mengangkat Menteri Kesehatan dari kalangan dokter.

Menteri Kominfo juga perlu diganti oleh Presiden Jokowi dari kalangan profesional yang lebih memahami bidang informasi dan informatika.

Nadiem yang selamapandemi belum memiliki terobosan dalam bidang pendidikan sangat layak diganti. Selain itu Lutfi dan Bahlil juga layak copot karena tidak memiliki rasa empati atas situasi yang dihadapi masyarakat Indonesia disebabkan pandemi covid-19.

Airlangga yang sudah mulai tidak lagi fokus karena mempersiapkan diri sebagai capres 2024 juga layak direshuffle agar dapat lebih maksimal meningkatkan popularitas dan elektabilitasnya.

Beberapa nama yang juga perlu dipertimbangkan Jokowi untuk direshuffle seperti Sofyan Jalil, Teten Masduki, Syahrul Yasin Limpo, Budi Karya Sumadi dan Abdul Halim Iskandar.

Diharapkan Presiden Jokowi segera melakukan reshuffle untuk kepentingan memaksimalkan hasil kerja para menteri yang bermanfaat bagi masyarakat.

Penulis : Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando EMaS

- Advertisement -

Berita Terkini