Pemerintah Indonesia Harusnya Tidak Abu-abu dalam Menyatakan Dukungan kepada Palestina

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, OPINI – Bentuk dukungan bangsa Indonesia ke palestina adalah bentuk warisan sejarah oleh pendiri Republik Indonesia Soekarno yang tidak pernah abu-abu dalam menyatakan dukungannya.

Senada dengan amanah di dalam konstitusi bangsa kita yang berbunyi penjajahan di atas dunia harus di hapuskan.

Dukungan Soekarno kepada Palestina di mulai sejak konferensi Asia Afrika tahun 1953, sejak awal Indonesia dan Pakistan adalah garda terdepan dalam menolak Israel kedalam KAA karena negara Israel adalah negara penjajah dan hal ini terulang kembali di dalam forum KAA 1955.

Bung Karno mengecam keras segala bentuk penjajahan Israel kepada Palestina dan di tahun 1958 Indonesia menolak bertanding melawan Israel karena perintah dari presiden Soekarno dan didasari dari runtutan kejadian sejarah yang pernah di perjuangkan Soekarno.

Saya mendukung penuh bentuk perlawanan militan Hamas Palestina kepada Israel. Permasalahan konflik Palestina dan Israel ini bukan masalah agama ini adalah masalah kemanusiaan dan masalah perang yang tidak seimbang.

Kita pernah mengalami perang yang tidak seimbang ini dalam beratus-ratus tahun oleh kolonialisme Belanda dan 3 tahun di jajah oleh Jepang.

Ketika penjajah mempunyai persenjataan yang modern dan kita hanya punya bambu runcing untuk melawan penjajah tapi berkat Tuhan Yang Maha Kuasa kita bisa terbebas dari penjajahan.

Pemerintah Indonesia harusnya tidak abu-abu dalam menyatakan dukungan kepada Palestina dengan pernyataan sikap Presiden Joko Widodo dan beberapa elit politik di negeri ini yang menyebut menghentikan kekerasan dari kedua belah pihak dan negara-negara sekutu Israel yang menyebutkan Hamas adalah terorisme, seolah-olah Palestina ikut melakukan tindakan kekerasan sama seperti israel.

Palestina adalah negara yang terjajah dan ini adalah bentuk perlawanan dari Palestina yang harus kita dukung dengan warna yang jelas. Apalagi Presiden Joko Widodo adalah kader ideologis PDIP yang tidak bisa di lepaskan dari Soekarno. Yang seharusnya meneruskan langkah Langkah politik Presiden Soekarno.

Oleh : Bangkit Akbar Gemilang (Koordinator Provinsi Jawa Barat Lingkar Wajah Kemanusiaan Lawan Institut)

- Advertisement -

Berita Terkini