Jauh dari Nilai Sila Pertama Pancasila, Pejabat akan Dekat dengan Korupsi dan Narkoba

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Tertangkap basah lima anggota DPRD Kabupaten Labuhan Batu Utara (Labura) pada Sabtu (7/8/2021) pukul 01.00 WIB oleh aparat saat penertiban dalam rangka PPKM di Asahan yang telah banyak diberitakan diberbagai media, sungguh sangat menyayat hati kita bersama.

“Bahwa kelima anggota DPRD tersebut yang telah dinyatakan positif mengkonsumsi narkoba setelah melakukan pesta narkoba bersama perempuan-perempuan yang bukan muhrimnya merupakan bentuk dari rendahnya moral dan abad mereka selaku wakil rakyat,” kata Dr. Aswan Jaya, M.Kom.I yang merupakan Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, Minggu (8/7).

Aswan membeberkan, peristiwa inilah yang sering kami sebut sebagai salah satu contoh bila nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi bangsa telah tercerabut dari hati para pejabat publik. Terutama pada nilai pertama dari Pancasila yaitu nilai Ketuhanan.

“Karena nilai Ketuhanan dalam sila pertama Pancasila mengandung makna bahwa setiap bangsa Indonesia yang mengimani Tuhannya dengan sungguh-sungguh pastilah ia menjadi orang yang taqwa, takut melakukan dosa, seperti dosa korupsi, dosa narkoba, dosa zina dan dosa-dosa lainnya,” jelas Ketua BKM Masjid Al Hidayah Jalan Budi Luhur Medan itu.

Di sisi lain, lanjutnya, meninggalkan nilai Ketuhanan tentunya berdampak pada hilangnya nilai manusia yang beradab sebagaimana nilai yang terkandung dalam sila kedua dalam Pancasila.

“Itulah yang terjadi pada lima anggota DPRD Labuhanbatu Utara, tidak perduli asal partainya dari mana, bahkan dari partai yang menganut azas agama, bila nilai Ketuhanan tercerabut maka siapa saja akan dekat untuk melakukan dosa. Bagi wakil rakyat, peristiwa ini merupakan bentuk pengkhianatan abad kepada rakyat yang memilihnya,” tegasnya.

Atas peristiwa ini, kata Aswan, kami seluruh kader PDI Perjuangan sering sekali diingatkan oleh Ibu Ketua Umum PDI Perjuangan agar senantiasa menjadikan Pancasila sebagai ideologi untuk menjadi pegangan dalam setiap gerak politik di Indonesia, agar kami bisa terjaga dari berbagai prilaku buruk dan meninggalkan adab dalam berpolitik.

“Karena bagi kami, sebagai kader PDI Perjuangan, sebagaimana yang dikatakan oleh Sekjend PDI Perjuangan Hasto Keristiyanto bahwa berpolitik itu untuk membangun peradaban, peradaban itu hanya bisa dibangun dengan pondasi pemahaman dan inplementasi lima nilai dalam Pancasila,” jelas Dosen Ilmu Komunikasi Pascasarjana Universitas Darma Agung (UDA) Medan ini.

Dengan demikian, sambungnya, pastilah Indonesia akan hebat dimasa depan bila seluruh pejabat publik mengimplementasikan Pancasila sebagai ideologi politiknya. Tidak seperti lima anggota DPRD tersebut di atas. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini