HMI : Dalam Harapan Masyarakat Indonesia

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Himpunan Mahasiswa Islam yang disingkat dengan HmI adalah salah satu organisasi kemahasiswaan tertua di Indonesia, didirikan di Yogyakarta pada tanggal 5 Februari 1947 M atas prakarsa Prof Drs Lafran Pane seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Islam (sekarang Universitas Islam Indonesia).

Azaz Al-Qur’an Hadits; Islam dan Indonesia menjadi sisi koin dalam gerak dan juang Himpunan Mahasiswa Islam. Sejak awal ketika didirikan di ibukota negara, namun bukan Jakarta, semangat inilah yang mendasari sehingga HMI harus didirikan.

Dibentuk di ruang kelas, dalam jadwal mata kuliah tafsir, menyatukan momentum sekaligus pesan bahwa HMI merupakan organisasi kemahasiswaan yang sepenuhnya dilandasi oleh spirit Alquran.

Kilas balik dalam Dies Natalis pertama, Tergaungkan oleh Jendral Besar Soedirman bahwa HMI bukan hanya Himpunan Mahasiswa Islam, melainkan bermakna Harapan Masyarakat Indonesia. Karena HMI salah satu benteng pertahanan untuk memerdekakan Indonesia pada saat itu.

Hari ini Jumat di tahun 2021 HMI sampai pada putaran waktu 74 tahun. Kembali HMI diperingati kelahirannya walaupun suasananya sedikit berbeda namun tetap memperjuangkan kemerdekaan yang haqiqi yaitu manusia itu sendiri.

Kelahiran HMI harusnya senantiasa bermanfaat untuk semua bukan hanya golongan tertentu tapi menjadi rahmatan lil ‘alamin; rahmat untuk sekalian alam.

Komitmen keislaman dan kebangsaan, atau kebangsaan dan keislaman tetap menjadi rel untuk perjuangan organisasi.

Mengingat komitmen keislaman dan kebangsaan yang dijadikan sebagai tujuan pendirian HMI, mengukuhkan sebagai semangat keorganisasian, dan juga praktik kader serta alumni HMI, memberikan sumbangsih bagi kelangsungan Indonesia.

2021 harapannya HMI bukan sekedar fokus pada politik; ekonomi serta kebudayaan di Indonesia saja namun bagian yang terpenting adalah bagaimana mensinergikan semua komponen-komponen yang ada di Indonesia ini menjadi satu yaitu Satu Bangsa; Satu tanah air.

Terlebih lagi, konflik-konflik terkini saat ini harusnya HMI dapat menjadi jembatan untuk memperkuat kembali ukhuwah islamiah dan ukhuwah wathoniah juga jembatan untuk kaum-kaum muda kaum mahasiswa sebagai agen visioner kelak membawa perubahan Indonesia kedepannya.

Hiruk pikuk  politik akhir-akhir ini terjadi merupakan agenda besar yang dihadapi oleh HMI itu sendiri. Kalau tidak bisa memberikan perubahan lebih baik kita beri dampak menyejukkan damai dimana bermaksud bagaimanapun peran HMI tetap ada yakni berperan aktif di setiap elemen masyarakat tanpa membedakan kelompok suku dan ras tentu sebab sejatinya HMI dikader untuk berjuang membangun solutifitas menuju perbaikan arah bangsa.

Kehadiran HMI yang akan sampai pada Langkah 74 tahun ini jika terkait dalam usia manusia, yakni senior. Bahkan melampaui angka harapan hidup rata-rata manusia Indonesia. Dengan begitu sudah seharusnya HMI menjadi orang tua yang bijak ; sangat dewasa patut diteladani sebagai tokoh tanpa menokoh.

Sebagai organisasi, ini sejatinya sudah sampai pada usia yang matang. Ditempa oleh zaman, apalagi HMI yang didirikan di masa-masa revolusi. Sehingga harapan besar ada pada genggaman Jiwa Kader-kader militan HMI.

Dalam susasan Milad Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)  ke 74 ini  Kader-kader HMI harapannya lebih produktif dan bisa memberi warna guna menkontraskan arah bangsa yang Indonesia yang Islami-islami Indonesia.

Oleh : Fadda Helmi Attamry Lubis merupakan Kader HMI Sumatera Utara

- Advertisement -

Berita Terkini