Sempat Terjerat Resesi, IHSG Menguat

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG sempat “galau” menjelang rilis data PDB di sesi perdagangan pertama. Namun begitu dirilis, pelaku pasar tidak mendapatkan kejutan. Karena pertumbuhan ekonomi Indonesia selama tahun 2020 tidak jauh dari ekspektasi sebelumnya. Dimana pertumbuhan ekonomi Indonesia selama tahun 2020 -2.07%. Artinya memang Indonesia masih masuk dalam resesi.

“Sementara, angka sebesar itu justru membuat pelaku pasar tidak mampu bersikap banyak. Angkanya sesuai dengan ekspektasi, dan memang tidak membuat IHSG lantas masuk ke zona merah. Karena sesuai dengan perkiraan sebelumnya. Sehingga IHSG pada hari ini kinerjanya tidak jauh berbeda dibandingkan kinerja sejumlah indeks bursa di Asia,” ujar Analis Pasar Keuangan Benjamin di Medan, Sumatera Utara, Jumat (5/2/2021).

Dengan data tersebut, sebenarnya di semester I tahun 2021 ini. Peluang resesi berlanjut sangat terbuka. Terlebih kebijakan PPKM yang justru menghambat akselerasi pertumbuhan ekonomi itu sendiri. Ini menjadi pukulan berat bagi ekonomi nasional di awal tahun 2021.

“Disisi lain, kinerja mata uang rupiah justru mengalami pelemahan. Dimana rupiah di tutup di level 14.030 per US Dolar. Kinerja mata uang Rupiah pada dasarnya juga tidak begitu merespon rilis data PDB nasional. Karena rupiah masih berkutat di kisaran 14.030 per US Dolar,” imbuhnya. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini