RESHUFFLE KABINET

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Oleh: Shohibul Anshor SiregarĀ 

MUDANews.com, Medan (Sumut) – Saya rasa Presiden Jokowi masih akan melakukan reshuffle. Jika itu terjadi, siapa-siapa sajakah yang akan diganti? Saya mengasumsikan bahwa reshuffle pasti akan memperhitungkan prediksi hasil pemilu 2019. Partai-partai yang sudah babak belur dan tak berpeluang lolos ambang batas akan disepelekan saja dan dianggap sewa batu, apa pun manuever yang dibuatnya.

Partai-partai baru sejak sekarang akan meramalkan posisinya sebagai papan atas, tengah atau bawah pasca pemilu 2019, dan itu akan menjadi asar perhitungan serius dalam memberi sikap politik untuk saat ini.

Tidak ada alasan kompromi bagi Prabowo Subianto dan SBY, meskipun pasca pemilu 2019 tidak ada peluang untuk mengatakan salah satu dari kedua partai ini akan muncul sebagai peraih suara mayoritas.

Partai seperti PKB dengan suara mayoritas di Pulau Jawa akan menunjukkan sesuatu yang lebih signifikan berhubung pola-pola partisipasinya di dalam kabinet sekarang ini dan kelihatannya Jokowi pun memberi angin yang cukup menyejukkan agar menjadi cadangan kuat baginya jika PDIP mendepaknya. Maka hubungan Jokowi dengan NU dinilainya jauh lebih penting ketimbang hubungan dengan Muhammadiyah.

Hari Tanoesoedibyo dari perindo adalah orang yang tak berselera rendah. Tak ada niatan untuk menjadi menteri seperti tokoh-tokoh politik di partai lainnya yang merasa sudah ke langit yang ke tujuh jika dikasih jabatan menteri.

Berdasarkan asumsi-asumsi di atas, maka saya kira Lukman Syaifuddin akan kena, tetapi selesai dulu menggasak umat Islam dengan berbagai kebijakan yang meresahkan seperti sertifikasi da’i itu.

Ryamizard Ryacudu juga saya kira akan diganti, karena ia tak pernah bicara halus tentang kebangkitan PKI di Indonesia. “Siapa yang mengatakan bohong adanya kebangkitan kembali PKI, barangkali dia itu PKI”, pernah diucap seperti itu oleh Ryacudu. Tetapi itu jika saya tidak salah menerjemahkan sikapnya selama ini.

Saya lupa namanya, tetapi ia menjabat Jaksa Agung sekarang. Saya kira termasuk dalam daftar prioritas reshuffle yang penggantinya juga nanti akan menonjolkan aspek kefiguran yang kurang lebih bermanfaat untuk perkampanyean. Prediksi ini bukan karena masuknya Antasari Azhar ke PDIP.

Tito Karnavian, Kapolri. Saya tidak tahu akan diganti atau tidak. Menurut waktu dan masa jabatan yang sudah dilalui kan terlalu singkat untuk direshufle. Tetapi setelah begitu banyak meresahkan umat, tentu ia perlu dipertimbangkan untuk dihentikan agar umat menganggap Presiden Jokowi amat faham kemauan umat.

Karena tidak ada jaminan 100 % untuk dukungan maju ke periode kedua, maka Presiden Jokowi saya kira akan menampilkan lebih banyak tokoh partai pada hasil reshuffle berikut. Memang ada yang menuduh terlalu spekulatif dan semberono mengatakan PDIP dan Jokowi pecah kongsi. Jika pecah kongsi maka Puan Maharani dan Pramono Anung akan terpental begitu saja.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang baru itu, siapa namanya ya, saya kira juga akan direshuffle. Orang Muhammadiyah yang satu ini dinilai tak bermanfaat memperlunak sikap Muhammadiyah kepada rezim berkuasa. Kalau mantan Ketua PP Muhammadiyah Syafi’i Ma’arif kan sudah dari dulu menjadi “aset”, bukan hasil dari “transaksi” jabatan Jokowi-Muhammadiyah.

Menteri Susi dan menteri Sri Mulyani adalah mascot. Susi maskot laut dan fenomenal sebagai manusia berijazah SMA dengan gaya sangat-sangat khas tetapi diberitakan oleh media mainstream berjaya di laut antara lain menembaki kapal-kapal. Sri maskot pengampunan pajak yang beritanya kurang gencar lagi belakangan ini tetapi sudah kadung dianggap penyelamat moneter negeri terutama APBN. Kurang lebih begitulah. Akan tetap bertahan mereka berdua.

Luhut Binsar Panjaitan? Tentu akan menjadi benteng pertahanan tidak hanya di sektor ini tetapi juga di sektor itu, sekotor itu dan sektor itu. Thomas Lembong awetlah saya kira. Jika kalah di DKI, ya Ahok itu mungkin bisa menggantikan Tjahjo Kumolo. Mengapa Tjahjo Kumolo diganti? Saya pun menilai ia cukup penting bagi Jokowi. Lihatlah aktivitasnya pada awal-awal bekerja, antara lain soal monumen Poh An Tui itu dan kolom agama dalam KTP.

Bagaimana dengan Panglima? Ya sudah berakhir saya kira. Akan menjadi prioritas dalam reshuffle. Hanya saja akankah pergiliran antar angkatan diberlakukan kembali, rasanya masih sulit menebak. AD itu begitu massif dibanding yang lain. Maka jika saya yang akan maju ke pilpres, akan saya pertahankan dari AD saja. Tetapi saya tidak tahu apakah Presiden Jokowi nanti akan pergi lagi ke satuan-satuan tempur di militer untuk meyakinkan bahwa tindakannya dapat diterima.

Rudi Antara, saya kira posisinya kurang lebih seperti Lukman Syaifuddin. Siapa lagi ya? Maaf, saya tak hafal nama-nama Kementerian ini sehingga tak dapat menyorot satu persatu.

Bagaimana dengan Yasonna Laoly yang sudah dijadwalkan pemanggilannya oleh KPK sekaitan kasus e-KTP? Nah, akan banyak hal yang bisa dibaca dari kasus ini (dalam kabinet, partai dan lembaga-lembaga lain. Tahu maksud saya dengan “lembaga-lembaga lain” itu kan?).

Jadi nanti, selain orang-orang PDIP, ada orang-orang PKB, Hanura, NasDem, PAN dan kader partai lain yang bersedia menjadi pendukung untuk pilpres 2019.

Bagaimana peran JK dalam proses itu? Saya kira nol. “Main tampar” (maaf, maknanya konotatif) pun tak peduli lagi Jokowi karena good bye for old man sudah harus dinyanyikan sejak sekarang. No more partnership. Entah maknanya “habis manis sepah dibuang”, saya pun tak dapat memastikan. Tak usah pikirkan bahwa nanti JK akan meniru SBY ribut terus di luar yang membuat gerah penguasa hingga menakutkan bagi siapa yang merasa dirinya perlu takut soal rekam jejak. Kekuasaan itu selalu begitu di Indonesia. Jangan pala heran.

Pengembang sangat diperlukan dalam perhelatan politik. Faham maksud saya? Itu juga akan berpengaruh dalam reshuffle kabinet.

Rumus 2-1-2 benar-benar efektif. Dua tahun konsolidasi, satu tahu bekerja populis, dan dua tahun mempersiapkan diri untuk menjadi penguasa kembali. Selesai.

Anda melihat semberono dugaan-dugaan saya ini? Kalau begitu berilah koreksi.

- Advertisement -

Berita Terkini