Kuliah Pakar FKM UIN-SU : Deteksi Dini Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (FKM UIN-SU) Medan telah melakukan kegiatan kuliah pakar epidemiologi pada Jumat (3/6/2022) secara daring.

Kuliah pakar ini mengundang Ibu dr. Emma Novita, M.Kes, Ketua Bagian IKM-IKK Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. Acara ini dimoderatori oleh ibu Zata Ismah, SKM., MKM selaku koordinator peminatan Epidemiologi.

Tema kuliah pakar yang disampaikan oleh pemateri adalah Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular. Kuliah pakar dibuka oleh Dekan FKM UIN-SU Medan, Prof. Dr. Syafaruddin, M.Pd yang menjelaskan bahwa pendeteksian faktor risiko penyakit menular adalah bagian yang paling penting dalam program kesehatan, sebab jika penyakit tidak segera kita deteksi maka akan semakin memperberat pengobatan dan semakin mengakibatkan lama kronisnya penyakit.

“Allah SWT Maha Kuasa dan Maha memiliki ukuran-ukuran, oleh sebab itu kita sebagai manusia harus banyak belajar dan mencari pengetahuan, sebab secara sunatullah dengan bertambahnya pengetahuan maka bertambahnya keimanan,” kata Guru Besar UIN SU itu.

Kuliah Pakar FKM UIN-SU
Flyer (dok istimewa)

Pemateri ibu dr. Emma Novita, M.Kes menyampaikan bahwa penyakit tidak menular menyumbang tiga besar penyebab kematian. Oleh sebab itu deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular menjadi kunci penting dalam pengendalian penyakit tidak menular. Salah satu kegiatan deteksi dini tersebut yaitu pendirian Posbindu yang berazaskan pemberdayaan masyarakat.

“Posbindu sekarang bukan saja di lingkungan penduduk, namun sudah menyasar di lingkungan instansi pemerintahan dan swasta. Kegiatan posbindu sangat sederhana dan dapat dilakukan oleh kader terlatih. Kader yang melaksanakan Posbindu juga sangat terbuka bagi civitas akademik terutama mahasiswa,” paparnya.

Sebab, tambah Emma Novita, kesehatan menjadi tanggung jawab bersama seluruh masayrakat. Oleh sebab itu diharapkan FKM UIN-SU menjadi pemeran utama di UIN-SU untuk segera mendirikan Posbindu. Dalam hal ini peminatan epidemiologi sudah sering melaksanakan kegiatan skrining skala kecil, sudah sebaiknya untuk mendapatkan pelatihan resmi dari Puskesmas agar Posbidu segera terealisasikan di UIN-SU.

“Dengan demikian harapannya faktor risiko peyekait tidak menular di lingkungan civitas akademika UIN-SU segera terdeteksi, dan penyakitnya pun bisa segera diberikan intervensi,” tandasnya.

Kuliah pakar ini dihadiri oleh 101 peserta yag terdiri dari mahasiswa dan instansi kesehatan diseluruh Indonesia. Peserta sangat antusias dalam mengikuti kegiatan, dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan yang ditujukan kepada narasumber. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini