Pandemi Covid-19 Belum Usai, Masa Depan Pendidikan dan Dilema Perempuan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Jakarta – Korps HMI-Wati Pengurus Besar (Kohati PB) Bidang Pendidikan dan Pelatihan Gelar Webinar yang diikuti oleh puluhan mahasiswa, membahas tentang Bagaimana Masa Depan Pendidikan Indonesia ditengah Pandemi dan Dilema Perempuan terhadap Pendidikan, Minggu (09/05/2021).

Pendidikan adalah akar dan pondasi bagi generasi muda. Seberapa baiknya kualitas pendidikan akan menentukan masa depan negara. Nyatanya masalah kesenjangan dan pemerataan pendidikan di Indonesia masih menjadi polemik, terutama di tengah pandemi.

“Tradisi akademik dan tradisi intelektual dikembangkan di kohati PB HMI layak diberikan apresiasi dan berharap menghadirkan kegiatan-kegiatan dengan isu-isu yang berbeda juga harus lebih merespon secara lagi misalnya soal transformasi digital yang itu punya pengaruh besar pada dunia pendidikan kita juga masih bisa menaruh optimisme kita bisa menyelenggarakan pendidikan secara baik dan mengelolanya. Karena bukan hanya Indonesia tapi menurut penelitian UNESCO beberapa negara mengalami penurunan kualitas pendidikan kita harus banyak membaca lagi sebagai aktivis mahasiswa yang bergerak dan punya tradisi yang sangat kokoh itu harus selalu mengokohkan,” tutur Amich Alhumami seorang Direktur Agama, Pendidikan dan Kebudayaan Kementrian Bappenas.

Pemateri selanjutnya Bunda Gefarina Djohan seorang Akademisi, menjelaskan bahwa saat ini bukan saatnya salah menyalahkan tapi terus menjaga semangat supaya lebih baik lagi Pendidikan kita di Indonesia khusunya.

“Jadi saya melihat apapun yang terjadi kita memang harus mengarah kepada semangat kita untuk terus tidak putus asa melihat kenyataan kenyataan bahwa kita masih punya sisi positif dimana kita dipacu untuk melakukan akselerasi transformasi penguasaan teknologi budaya kreasi inovasi dan penguatan karakter yang harus kita penuhi. Semoga Kohati bisa menjadi lembaga yang memberikan sarana dan prasarana untuk mengarah kepada,” jelasnya.

Ketua Umum Korps HMI-Wati (KOHATI) PB HMI Umiroh Fauziah juga ikut mengatakan bahwa kita harus sama-sama berkolaborasi antara mahasiswa, masyarakat dan akademisi dengan pemerintah untuk bisa lebih memajukan kualitas pendidikan kita di Indonesia.

“Bagaimana kita bisa melihat fenomena dan isu-isu tentang dunia pendidikan dan itu adalah bagian terpenting dari masyarakat tetapi bagian terpenting dari kita sendiri terkadang kita sering mengkritik bagaimana pemerintah memajukan di daerah-daerah terpencil tidak semua akses pendidikan apalagi dengan posisinya sekarang daring semua bisa mengakses tetapi lupa sekarang bahwa saat ini kita memiliki peluang besar. Dalam akses pembelajaran daring kemudian teknologi bisa kita manfaatkan bersama,” katanya.

Ibu Hetifah Wakil Ketua Komisi X DPR RI juga mengajak kita semua untuk berkolaborasi mencari jalan keluar agar pendidikan kita semakin lebih baik.

“Saya undang teman-teman semua untuk kita sama-sama berpikir dan ikut sama-sama cari solusi bahkan ikut mengawasi dan juga melaksanakan beberapa program-program saat ini sedang dilakukan untuk memperbaiki kondisi pendidikan kita,” pungkasnya.

Webinar yang berlangsung selama kurang lebih 3 jam itu mendapat banyak respon positif dari audiens terlihat dari beberapa pertanyaan yang dituju kepada narasumber.

Pemateripun banyak memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan perdana dari Kohati PB periode 2021-2023 dibawah kepemimpinan Umiroh Fauziah yang mengusung Webinar dengan tema Pendidikan dimasa Pandemi.

Adapun narasumber dari webinar adalah Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Praktisi Bapennas, Akademisi dan Ketua Umum KOHATI PB HMI. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini