Masyarakat Kecewa, Gaya Kampanye Gibran Dianggap Tidak Komunikatif

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

 

Oleh: Agung Wibawanto

Informasi dari Jejaring Berita Online Nusantara, dikabarkan kubu Prabowo-Gibran mendapat sentimen negatif dari warga net. Hal ini disebabkan beberapa kali blunder yang dilakukan kubu tersebut. Figur yang paling banyak disorot karena dianggap melakukan blunder justru cawapresnya sendiri, Gibran. Tercatat oleh netizen setidaknya ada 4 kali Gibran dianggap melakukan kesalahan.

Figur kedua, adalah Ade Armando yang merupakan caleg PSI dan juga pendukung Prabowo-Gibran. Terakhir Prabowo sendiri selaku capresnya plus tim TKN juga yang gaduh dengan Timnas Amin. Ini musim kampanye, setiap gerak dan ucapan, sekecil apapun yang dianggap kurang pas, pasti akan mendapat “serangan” berupa olok-olok dari lawannya.

Saya pernah mengatakan, warga net khususnya, akan melihat apa dan bagaimana yang terjadi hari ini. Mereka cenderung tidak peduli seperti apa kemarin dan bagaimana besok. Mereka akan melihat day by day. Seminggu kemarin, kubu no 2 mengalami trend buruk dalam arti banyak diolok-olok. Sementara itu, kubu Amin nyaris lancar hanya saja timnas terlihat gaduh dengan TKN terkait format debat.

Keuntungan sementara diraih oleh paslon Ganjar-Mahfud yang terlihat fokus kampanye serta mendapat respon baik di setiap kehadiran pasangan tersebut. Menariknya, figur yang terlihat oleh publik tidak hanya Ganjar dan Mahfud, melainkan juga ada dua anak muda yang semakin menjadi sorotan netizen, yakni Aryo Seno dan Zidane Alam. Mereka merupakan perwakilan Gen z yang kerap dibandingkan dengan Gibran-Kaesang.

Seno merupakan jubir yang ditunjuk langsung oleh Ganjar. Ia masih kuliah di Unair (21 th) dan menjadi caleg PDIP. Sedangkan Alam adalah putera tunggal Ganjar dengan Atikoh. Kini ia sedang menempuh pendidikan di UGM. Seno dan Alam kerap tampil di acara talk show dari panggung ke panggung. Mendengar apa yang mereka sampaikan, netizen berkesimpulan bahwa merekalah wakil gen z sesungguhnya.

Komunitas Gen z memang dihadirkan beberapa nama dari figur yang tengah tampil saat ini. Namun tentu saja mereka ingin memiliki representasi tokoh yang dianggap hebat, cerdas dan aktif. Mereka tidak ingin diwakili oleh tokoh yang tidak punya gagasan, tidak bisa ngomong (tidak komunikatif), dan memanfaatkan aji mumpung. Beberapa peserta bertemu dengan Gibran mengaku kecewa.

Rian dan Febi sebagai peserta diskusi ekonomi kreatif yang menampilkan Gibran, menyampaikan keluhannya saat diminta tanggapannya setelah mengikuti acara, “Mengecewakan mas. Awalnya kami berharap mas Gibran sebagai wakil anak muda banyak memberikan nasehat ataupun masukan serta ide-ide kreatif seperti yang dia lakukan di Solo. Namun nyatanya dia mau tidur jam 9. Calon pemimpin kok gitu?” Ucap Rian.

Sementara Febi pun mengamini, “Dia datang kan mau kampanye dan kami datang itu ingin mendengarkan dong apa saja gagasannya. Eh dia malah minta masukan sekaligus solusi dari kami. Sebenarnya yang cawapres itu dia atau kami? Kan aneh jadinya. Gayanya juga kurang komunikatif lah. Bukan style anak muda. Malah kelihatan anak mami,” ucap Febi tampak kesal.

Gibran memang mengaku tidak suka dengan cara-cara kampanye yang konvensional teriak-teriak, pilih nomer dsb. Ia mengatakan datang hanya ingin mendengarkan. Gaya seperti itu mungkin pas jika sudah menjadi pemimpin kelak, namun saat, istilahnya memasarkan dagangan, maka Gibran harusnya aktif bicara, atau mengajak dialog peserta atau audien. Ia tidak hanya mengandalkan jubirnya saja.

Tidak heran banyak netizen kemudian yang menyindirnya tidak punya kualitas. Terlebih setelah dua kali melakukan kesalahan ucap asam folat menjadi asam sulfat bagi ibu hamil. Ditanya visi misi malah disuruh tanyakan ke jubir. Membatasi waktu temu dengan rakyat alasan jam 9 mau tidur, dsb. Ini fatal. Ditambah lagi Ade Armando yang membuat rakyat Yogya marah karena statemen dinasti politiknya.

Suara PSI dipastikan jeblok di Yogya. Sebelumnya Kaesang juga blunder tidak memahami sejarah orde baru. Peristiwa seperti ini dikhawatirkan akan membuat suara Prabowo-Gibran ikut merosot. Karena PSI itu satu paket dianggap sebagai partainya Jokowi. Hal ini diperparah kejadian Prabowo yang terjerembab, menunjukkan usia uzur tidak bisa ditutupi. Serta kegaduhan TKN dengan Timnas Amin soal format debat cawapres. Siapa yang takut debat?

Netizen lebih senang dengan tontonan yang ditampilkan Siti Atikoh, istri Ganjar, yang dianggap berhasil meraih simpatik dan kini menjadi idola baru kaum perempuan. Ia tampil di beberapa panggung memberikan motivasi kepada peserta yang memang kebanyakan kaum perempuan. Ia tampil lincah, energik, smart dan komunikatif. Sama sekali tidak berjarak dan tidak sungkan menuruti keinginan audiens.

Seorang netizen menangkap beberapa hari kampanye ini dengan mengatakan paslon 1-3 menyodorkan isu (topik masalah), sementara paslon no. 2 menampilkan gimik. “Bagi makan siang dan susu gratis juga tidak jelas, tidak solutif. Apa jika sudah makan siang dan minum susu selesai masalahnya? Tidak. Malah akan menimbulkan ketergantungan,” ucap sebuah akun bernama Fakiyah.

Mungkin catatan ini bisa menjadi masukan penting bagi TKN guna memformulakan kampanye yang efektif. Mereka bisa saja mengubah gaya kampanye namun jangan dipakai coba-coba yang justru menurunkan elektabilitas kandidat yang mereka usung. Bagaimanapun rakyat masih butuh penjelasan dari figur dan itu hanya bisa dilakukan melalui dialog yang informatif dan komunikatif. Adanya hubungan dekat akan menimbulkan rasa yang lebih nyaman dari rakyat.

- Advertisement -

Berita Terkini