Bahar Smith Segera Ditangkap! Tidak Belajar dari Rizieq Shihab dan Munarman

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Mewek pasti! Bahar Smith akan segera ditangkap. Pengacaranya pun ngeper! Tidak ada lagi ruang kegilaan, panggung permusuhan buat Bahar Smith. Netizen pun geram melihat kegilaan bedebah yang mengaku habib, yang viral. TNI AD menggelar rapat Senin (20/12/2021). Pun Polda Metro telah menerima laporan terkait Bahar.

Bahar Smith tidak belajar dari orang kuat Munarman dan Rizieq. Mereka punya pendukung terang-terangan Anies, Jusuf Kalla, Fadli Zon, Hidayat Nur Wahid, Ridwan Kamil, Cendana, Cikeas. Mereka disikat habis. Jadilah sampah peradaban.

Publik geram. Marwah TNI/Polri wajib ditegakkan. Gelar habib tidak perlu digubris. Polri dan TNI segera bertindak. Kurang ajar, fitnah, dan penghinaan pada KASAD Jenderal Dudung Abdurachman, adalah penghinaan terhadap TNI, dan bangsa Indonesia.

Bahar Smith sedang membangun stigma. Bahwa Arab lebih unggul dari non Arab. Kegilaan yang tidak boleh diikuti. Indonesia dan budaya Indonesia jauh lebih unggul. Daripada barbar Arab, biadab, yang ditunjukkan oleh Bahar Smith.

Tidak ada satu pun yang bisa dicontoh dari sampah peradaban bernama Bahar Smith. Pun dia corong dan alat pemecah-belah bangsa Indonesia. Untuk menggiring Indonesia hancur berkeping seperti Syria. Agar Cendana, Cikeas, Caplin, HTI, teroris mengeruk keuntungan di puing kehancuran.

Bahar Smith klaim diri sebagai keturunan Nabi Muhammad. Sebagai kerurunan Arab lantas membuat dia mengungguli WNI lainnya? Tidak. Manusia koplak ini bahkan menyuruh para Arab pesek, bermental inlander, untuk menciumi kaki bau Bahar Smith. Koplak.

Yang perlu didalami adalah Bahar Smith sebagai pendukung teroris Munarman, organisasi teroris FPI terus menggaungkan jihad palsu.

Sekali lagi. Karena dia didukung oleh anasir Cikeas, Cendana, Caplin. Dia berdalih kebebasan berbicara, demokrasi. Isi ceramah bedebahnya tak lain fitnah dan sumpah serapah.

Bukan hanya soal menyembah pohon. Bahkan kunjungan kerja Dudung Abdurachman sebagai KASAD ke Semeru pun dikomentari nyinyir. Sedangkan Bahar Smith tidak melakukan apa pun.

Indonesia tidak butuh Bahar Smith sama sekali. Warga +62 tidak butuh provokator keturunan Arab. Juga keturunan Yaman yang tidak dibutuhkan oleh Indonesia.

Orang semacam Rizieq, Bahar Smith, Fadli Zon yang bela teroris Munarman, tak usah tinggal di Indonesia. Pun para Arab pesek enyah dari Bumi Pertiwi. Mereka merusak peradaban Nusantara.

Budaya Nusantara dirusak secara sistematis sejak 30-40 tahun lalu, melalui Usroh, Liqo, Rohis, gerakan bawah tanah Wahabi, Ikhwanul Muslimin. HTI, FPI, Bahar Smith, Munarman, Rizieq Shihab hasil dari gerakan bawah tanah Khilafah. Apalagi, rezim 10 tahun SBY membesarkan mereka.

Tak heran seluruh institusi, BUMN, dan lembaga negara telah dimasuki toxic khilafah. Pengkhianatan terhadap Pancasila.

Maka munculnya Dudung Abdurachman, Fadil Imran, dan Andika Perkasa yang total anti intoleransi, anti teroris, menjadi angin segar bagi NKRI. Ada jenderal yang berani pasang badan! Maka mereka melawan. Bahar adalah salah satu pelanjut Munarman dan Rizieq.

(Ingat, saat Dudung Abdurachman dan Fadil Imran bertindak keras, banyak yang menentang. Namun kedua orang ini tetap tegas. Sikat! Akhirnya bukan hanya Rizieq, bahkan FPI dan teroris Munarman disikat habis! Ini karena ketegasan dan keberanian bersikap.)

Karenanya, Bahar Smith dengan enteng melecehkan Jenderal Dudung Abdurachman. Kini publik akan melihat TNI/Polri akan menegakkan marwahnya. Marwah kehormatan sebagai benteng NKRI – yang tengah dirusak oleh Bahar Smith dan para teroris, akan ditegakkan.

Netizen pun melihat nasib Bahar Smith tinggal menghitung hari. Tentang mereka yang ada di belakang Bahar Smith, sehingga dia bisa hidup mewah bak Sultan, TNI dan Polri tidak gentar sedikit pun.

Bahar Smith akan seperti kerbau yang menurut ketika dicokok hidungnya. Bahar Smith pun akan dipreteli jaringannya.

Beberapa laporan polisi yang telah membuat pengacara Bahar Smith minta dialog. Persis seperti Rizieq meminta dialog dan komunikasi. Ketakutan telah menghantui Bahar Smith.

Kini, dia berhadapan dengan TNI/Polri. Sama dengan Munarman dan Rizieq yang menantang TNI/Polri. Bahar Smith akan mengalami nasib seperti mereka.

Oleh: Ninoy Karundeng

- Advertisement -

Berita Terkini