Hari Pahlawan, Gerakan Kebangkitan Medan Soroti Penanganan Banjir, Jalan Berlubang dan Begal

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Gerakan Kebangkitan (GEKA) Medan, Tahun 2022 ini memperingati Hari Pahlawan Nasional RI untuk mengenang jasa para pahlawan yang sudah gugur untuk Kemerdekaan RI, kiranya semangat juang para pahlawan dapat mengakar ke dalam kalbu setiap Rakyat Indonesia saat ini.

“Demikian juga halnya semangat juang para pahlawan dapat diteladani oleh para pemimpin bangsa ini mulai dari Pemerintahan Tertinggi Presiden, Gubernur, Wali Kota, Bupati, Camat, Lurah, Kepala Desa dan Kepala Lingkungan, sehingga mampu mengayomi dan menciptakan kesejahteraan bagi Rakyat Indonesia,” kata Ketua Umum Gerakan Kebangkitan Medan Mangatas Simarmata dalam keterangan tertulisnya yang diterima mudanews.com, Jumat (11/11/2022).

Para Pemangku Badan Legislatif, harap Mangatas, kiranya juga mampu menciptakan Undang-Undang yang benar-benar bermanfaat untuk kesejahteraan rakyat dan Lembaga Yudikatif mampu bersikap adil dalam memberikan keadilan kepada masyarakat Indonesia.

“Pada saat ini, kami GEKA Medan menyoroti keadaan Kota Medan yang masih jauh dari harapan, sebagai contoh terhadap penanganan banjir di Kota Medan. Bahwa di tempat ini, pada 3 (tiga) tahun yang lalu, jauh sebelum estafet kepemimpinan Wali Kota Medan melalui Pilkada Tahun 2020, kami GEKA Medan melakukan Deklarisi “Medan Di Titik NOL,” lanjutnya.

Melalui deklarasi tersebut, kata Mangatas, kami mewanti-wanti bahwa Pemimpin Kota Medan berikutnya harus mampu memberikan solusi penanganan banjir di Kota Medan dan juga tentang 12 permasalahan penting lainnya.

Lebih lanjut diungkapkannya, Medan Tajir (Medan Tanpa Banjir), Medan Bebas Begal, Medan Bercabang (Bersih, Cantik, Tak Ada Lubang), adalah beberapa dari Visi dan Misi Pasangan Bapak Bobby Nasution dan Aulia Rahman dalam Kampanye Pilkada Kota Medan Tahun 2020 yang lalu. Visi dan Misi di atas merupakan rencana penyelesaian beberapa permasalahan di Kota Medan yang ada pada saat itu.

“Dengan Visi dan Misi di atas, kami, GEKA Medan, memutuskan untuk mendukung pasangan tersebut di atas. Namun, sampai saat ini, permasalahan di atas belum teratasi dengan optimal. Kami, GEKA Medan, juga bertanggungjawab untuk mengawal dan mengkritisi agar pemerintahan ini bisa berjalan dengan baik,” kata Mangatas.

Bertepatan dengan Hari Pahlawan 10 November 2022 ini, sambungnya, kami ingin mengingatkan kembali bahwa Visi dan Misi dari Pemerintah Kota Medan ini, yang mempunyai Hastag #KolaborasiMedanBerkah, tidak hanya menjadi kata tanpa makna, tapi harus memberi dampak positif bagi masyarakat kota Medan.

“Dalam 2 tahun masa kepemimpinan pasangan Wali Kota Bobby Nasution dan Aulia Rahman, kami GEKA Medan, melihat bahwa permasalahan banjir di Kota Medan dan Banjir Rob di Medan Utara masih belum optimal atau belum mampu ditangani oleh Pemerintah Kota Medan saat ini,” bebernya.

Walaupun, sambungnya, saat ini Pemerintah Kota Medan sudah berusaha mengatasi banjir di Kota Medan dengan menangani perbaikan drainase, dan mengangkat sedimen di beberapa sungai namun sangat disayangkan tidak dikerjakan dengan konsep penanganan banjir yang komprehensif atau berkelanjutan.

“Sangat disayangkan apabila penggunaan anggaran tidak dimanfaatkan secara optimal, bahkan mungkin sia-sia. Dari beberapa tempat yang sudah ditangani, seperti Drainase Jalan Sei Serayu dan Jalan Sriwijaya, air permukaan justru tergenang di sempadan jalan, tidak dapat masuk ke pembuangan air sekunder. Genangan ini berpotensi besar merusak badan jalan aspal,” kritiknya.

GEKA Medan, kata Mangatas, berharap agar Wali Kota Medan mampu segera memperbaiki cara penanganan banjir di Kota Medan ini dengan tepat dan secara berkelanjutan.
Demikian juga halnya pengawasan kerja para kontraktor pelaksana yang tidak memperhatikan kenyamanan pemakai atau pengguna jalan dimana banyak kelihatan material yang digunakan, diletakkan secara sembarangan, dan material galian yang berserakan. Selain terganggunya lalu lintas, para pengguna jalan banyak yang terjebak dalam lobang yang tidak kelihatan akibat tertutup air.

“Dalam pemantauan GEKA Medan di berbagai tempat di Kota Medan, bahwa ditemukan berbagai kekeliruan dan kesalahan secara teknis dalam pemasangan u-ditch, box-culvert dan gorong-gorong. Semoga Team dari Wali Kota Medan benar-benar mampu mengawasi kerja para kontraktor penanganan banjir di Kota Medan,” pungkasnya menuliskan Merdeka. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini