MUDANEWS.COM, Labuhanbatu – Mahasiswa Praktik Kerja Lapangan (PKL) Universitas Labuhanbatu (ULB) membuat pupuk organik cair dari sisa air cucian beras.
Pembuatan pupuk cair ini melibatkan penyuluh dari Dinas Pertanian Labuhanbatu Utara Marioto, yang dilaksanakan di Padang Maninjau, Kecamatan Aek Kuo, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Rabu (4/8/2021).
Yusminan, salah satu Mahasiswa Agroteknologi mengatakan pembuatan pupuk organik cair yang melibatkan penyuluh dari Dinas Pertanian tersebut merupakan upaya menambah wawasan serta pengalaman di lapangan menggunakan limbah yang berguna dan bisa dimanfaatkan untuk kepentingan sehari-hari.
“Misalnya sisa air cucian beras ini yang bisa diguunakan untuk pupuk organik cair. Nantinya produk ini bisa berguna untuk menyiram tanaman, seperti bunga dan sayur-sayuran,” katanya.
Menurut Yusminan, proses pembuatan pupuk organik cair ini merupakan gagasan ide yang timbul setelah pengamatannya terhadap keseharian ibu-ibu di rumah saat mencuci beras.
“Karena kebanayakan ibu-ibu biasanya membuang sisa air cucian beras, padahal bisa dimanfaatkan untuk pupuk organik, karena air cucian beras memiliki manfaat yang sangat baik untuk tanaman maupun tumbuhan lainnya,” katanya.
Penggunaan air cucian beras sebagai pupuk organik cair dapat dilakukan, karena air beras memiliki kandungan protein, karbohidrat, lemak, unsur hara dan zat perangsang tumbuh yang sangat berguna untuk tanaman.
“Sebenarnya air cucian beras bisa langsung disiramkan ketanaman yang ada di kebun atau di halaman rumah,” ujar Yusminan.
Sementara itu, Ketua Program Studi (Ka Prodi) Agroteknologi Fitra Syawal Harahap mengatakan kegiatan menambah wawasan tersebut merupakan bagian dari program sharing ilmu untuk mahasiswa sebagai insan akademis yang berpengetahuan dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar.
“Wujud pengabdian dan sharing ilmu ini sangat saya apresiasi dan support, karena sangat berguna bagi masyarakat kedepannya,” ujarnya. (red)
 Universitas Labuhanbatu (ULB) membuat pupuk organik cair){kind=link}