Perkuat Pemahaman, MUI Cianjur Gelar Webinar Pluralisme dalam Islam Menurut Gusdur dan Buya Syafi’i Ma’arif

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, CIANJUR – Majlis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Cianjur, dalam hal ini Komisi Informasi dan Komunikasi (Infokom) MUI Cianjur bekerjasama dengan Diskominfo Pemkab Cianjur, menggelar webinar zoom pada Sabtu, (02/07/2022). Kegiatan yang bertemakan “Pluralisme dalam Islam Menurut Gusdur dan Buya Syafi’i Ma’arif” dihadiri oleh Pengurus MUI Kabupaten, Lembaga MUI, Komisi MUI, pengurus MUI Kecamatan dan ormas Islam se-Kabupaten Cianjur.

Ketua Komisi Infokom MUI Kabupaten Cianjur, H. Sudrajat Laksana mengatakan, alhamdulillah acara webinar MUI yang dilangsungkan diikuti dengan antusias serta berjalan dengan baik dan lancar tanpa ada kendala apapun.

“Banyak yang bisa kita petik dari kegiatan webinar ini, antara lain konsolidasi organisasi, silaturahim, dan tolabul ilmi terutama mengenai “nilai pluralisme” yang mengokokohkan kesamaan persepsi antar sesama ummat beragama,” ucapnya.

Menurutnya, webinar MUI ini dinilai banyak manfaatnya. Atas restu Ketua Umum MUI Kabupaten Cianjur, Insya Allah akan kita agendakan minimal 1 kali dalam sebulan, dalam upaya kemaslahatan umat dan kepentingan organisasi.

“Kekurangan dan kelemahan yang ditemukan pada webinar, akan kita perbaiki agar mendekati kesempurnaan di waktu yang akan datang. Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak terutama yang berpartisipasi dalam webinar tersebut. Kami berdo’a semoga setiap nafas yang kita hela, setiap kata yang diucapkan, dan setiap detik yang dihabiskan dalam kegiatan webinar ini, dihitung pahala oleh Allah SWT,” tuturnya.

MUI Cianjur
Webinar MUI Cianjur

Dalam sambutannya, Ketua Umum MUI Cianjur, KH Abdul Rouf, menyambut baik atas diselenggarakannya kegiatan webinar ini.

“Semoga bisa terus meningkatkan silaturahim, melek IT, pluralisme dan pentingnya pemahaman trilogi kerukunan umat beragama,” imbuhnya.

Dalam pemaparan, KH. Ayi Mamduh (NU) menjelaskan bahwa Gusdur dan Buya Syafii Maarif adalah guru bagi bangsa Indonesia. Meski keduanya telah berpulang ke rahmatullah, namun jejak dan warisan keteladanannya akan selalu abadi di dalam ingatan umat Islam dan bangsa Indonesia.

“Bagi Gusdur dan Buya Syafii, toleransi antarumat beragama dimaknai bukan sekadar hidup bersama. Namun di dalam toleransi itu harus ada keadilan sebagai syarat. Hal ini pula yang kerap dilontarkan, bahwa perdamaian tanpa keadilan adalah ilusi,” imbuhnya.

Hal senada disampaikan oleh Dr. H. Iip Ikhsanudin (Muhammadiyah), ia menyebutkan, terdapat dua hal yang kerap membuat Gusdur dan Buya Syafii merasa gundah. Keduanya adalah tentang arah bangsa Indonesia ke depan dan soal Islam di Indonesia.

“Yang tidak pernah terlepas itu adalah tentang anak-anak muda Islam di Indonesia dan Islam di Indonesia itu benar-benar Islam yang rahmatan lil alamin. Keduanya merupakan contoh teladan yang menggambarkan kehidupan sederhana, tawadhu, dan itu ditampilkan di dalam kehidupan sehari-hari,” tandasnya.

- Advertisement -

Berita Terkini