Memaknai Semangat Kepahlawanan Dalam Literasi

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Pada tanggal 10 November sebagai momentum peringatan hari pahlawan yang diperingati setiap tahunnya. Dimana pada tanggal tersebut meletuslah peristiwa heroic di kota Surabaya pada tahun 1945. Sebagai bentuk penghormatan atas jasa para pejuang dan keberanian Arek-Arek Suroboyo dalam kemerdekaan bangsa, maka setiap tanggal 10 November diperingati sebagai hari pahlawan.

Makna dari peringatan hari pahlawan itu sendiri, bukan hanya sekedar hari dimana kita hanya mengingat jasa para pahlawan yang telah mengorbankan segalanya untuk bangsa ini. Namun, keteladanan sosok para pahlawan yang bisa dijadikan sebagai figur bagi generasi penerus bangsa ini. Hal ini tentunya mampu menjadi konteks untuk membangkitkan spirit kebangsaan, dengan semangat juang para pahlawan yang dapat dijadikan rujukan bagi generasi-generasi penerus bangsa untuk terus membangun bangsa ini.

Pahlawan yang memiliki sosok sebagai spirit yang begitu besar untuk mendedikasikan dirinya bagi kepentingan, bangsa, Negara, dan agama. Sehingga jasa dari kiprahnya itu melahirkan semangat kepahlawanan yang memberikan manfaat besar bagi generasi-generasi berikutnya.

Sementara itu, pahlawan sekarang di era yang merdeka dari cengkeraman bangsa-bangsa penjajah, tentunya basis perjuangan sekarang akan berbeda dengan perjuangan yang dahulu.

Perjuangan sekarang bukan berarti perang menggunakan senjata bambu atau bahkan senjata modern untuk melawan penjajah, tetapi pahlawan dalam konteks sekarang adalah pahlawan yang dibangun dengan basis persoalan global. Salah satunya adalah pahlawan – pahlawan yang berjuang untuk mencerdaskan bangsa ini. Yaitu, mereka yang secara sadar terpanggil untuk membengun dan mengajak masyarakat bangsa untuk menjadikan bangsa yang cerdas dengan menggerakan kembali bangsa untuk membaca, membangun budaya literasi. Saat ini tentunya kita membutuhkan banyak pahlawan literasi guna mengatasi masalah bangsa ditengan persaingan global ini.

Pada hakikatnya manusia sebagai makhluk yang berakal budi yang membutuhkan pendidikan dan pemahaman secara kontinue, sehingga literasi menjadi sebuah pondasi pendidikan manusia. Berkaca pada hal tersebut, ada beberapa cara yang dapat menumbuhkan semangat literasi, diantaranya :

Pertama, literasi bisa dimulai dengan gaya hidup membaca. Dengan membaca kita banyak belajar tentang hal-hal yang penting dan menarik dari yang bekum kita ketahui hingga menjadi tahu. Seperti sebuah ungkapan “ Buku adalah jendela dunia, dan membaca buku adalah membaca kehidupan”. Ungkapan tersebut memiliki makna bahwasanya buku merupakan sebuah jendela untuk melihat dan belajar dari kehidupan orang lain yang ada di dunia ini.

Kedua, literasi merupakan kemampuan memahami apapun yang dibaca, sementara pengetahuan akan bertambah jika apa yang dibaca bisa dipahami dengan baik. Sebagaimana ungkapan Bung Hatta “ Membaca tanpa merenungkannya ibarat makan tanpa dicerna”.

Ketiga, literasi dapat dilakukan dengan cara menuangkan segala ide dan gagasan melalui tulisan. Karena setiap bentuk tulisan yang dibaca dalam bentuk apapun merupakan manifestasi dari ide, gagasan, pengalaman, pengamatan, dan hasil pembelajaran atau penelitian dari seseorang. Jika kita banya membaca akan memiliki ide dan gagasan baru tertentu, kemudian dapat dituangkan dalm sebuah tulisan yang dibaca orang lain.

Dengan demikian, menumbuhkan semangat literasi merupakan salah satu makna dari semangat kepahlawanan. Dimulai dari diri kita sendiri untuk menciptakan budaya literasi dan semangat dalam berliterasi, sehingga kita menjadi penerus-penerus pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan bangsa. Karena pahlawan yang kita butuhkan saat ini adalah pahlawan literasi, yaitu pahlawan yang mampu berjuang menggerakkan kembali budaya membaca dan menulis guna menjadikan bangsa ini yang cerdas dan berwawasan, serta berdaya saing global.

Oleh : N. Rita Kurniawati, S.Pd (Guru SMA Plus Al-Ittihad Cianjur)

Profil Penulis
Penulis bernama N. Rita Kurniawati, S.Pd, lahir di Bogor, 05 Desember 1981. Berdomisili di Cianjur – jawa Barat. Berprofesi sebagai pengajar di SMA Plus Al – Ittihad Cianjur dan MTs Assalafiyyah Assirojiyyah Ciakalongkulon Cianjur.
No kontak : 085723987247
Email : ritabundanazhfa@gmail.com

- Advertisement -

Berita Terkini