DPC P-MOI Langkat Desak Polisi Tangkap Pelaku dan Aktor Penganiayaan Wartawan di Madina

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Langkat – DPC Perkumpulan Media Online Indonesia (P-MOI ) Kabupaten Langkat mengutuk dan mengecam aksi kekerasan atas penganiayaan terhadap salah seorang wartawan Jeffry Barata Lubis (42), di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara.

Ketua DPC P-MOI Kabupaten Langkat Dhevan Efendi Rao yang sering disapa Buya Dhev  mengatakan, aksi jago preman yang brutal para pelaku penganiayaan terhadap Bung Jeffry Barata Lubis salah satu wartawan media terbitan Medan yang bertugas di Kabupaten Madina terjadi pada Jumat (4/32022) malam, telah mencederai melukai kemerdekaan pers dan dan memancing para jurnalis untuk bersuara kembali menjadi aktivis pergerakan mengedepankan nilai-nilai kebenaran dan keadilan.

Maka dari itu, Buya Dhev selaku Ketua DPC P-MOI Kabupaten Langkat mendesak pihak institusi kepolisian Poldasu segera bersikap tegas mengejar burunan menangkap para pelaku dan penganiayaan kekerasan dan aktor intelektual yang ikut terlibat dalam peristiwa penganiayaan wartawan tersebut.

“Wartawan dalam menjalankan tugas jurnalistik di lindungi oleh Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang pers, serta menjunjung tinggi Kode Etik Jurnalistik (KEJ),” ungkap Buya Dhev kepada mudanews.com, Sabtu (5/3).

Dari keterangan sejumlah sumber, disampaikan atas sebelumnya, korban penganiayaan Jeffry Lubis merupakan Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Madina. Peresitiwa penganiayaan atau pemukulan tersebut, dialami Jeffry di salah satu cafe coffee shop di kawasan Panyabungan, Jumat (4/3) sekira pukul 19.30 WIB.

Informasi diperoleh, pemukulan ini diduga kuat terkait pemberitaan tambang emas ilegal di Kabupaten setempat (Madina). Yang belakangan ini kerap diberitakan oleh korban Jeffry bersama rekan-rekan wartawan lainnya di Kabupaten Madina.

Akibat pemukulan itu, sahabat Jeffry mengalami bengkak di pelipis wajah sebelah kanan dan mengalami luka-luka di kaki kiri.

“Kami segenap keluarga besar DPC P-MOI Kabupaten Langkat turut perihatin atas tragedi kekerasan terhadap salah satu jurnalis dan memohon kepada Poldasu dan Polres Madina hingga Pemkab Madina jangan duduk diam menunggu kabar saja dan sebaiknya pemerintah daerah kabupaten Mandailing Natal sigap dan cekatan ikut serta berpartisipasi mencari buronan yang melakukan kekerasan terhadap wartawan,” pungkasnya. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini