Massa Geruduk Kejatisu, Bapak Dan Anak Diduga Terlibat Korupsi

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan: Dhabit Barkah Siregar

MUDANews.com, Medan (Sumut) – Massa Gerakan Mahasiswa Padang Lawas Utara (GEMA PALUTA) menggelar aksi di Kantor Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu), Jalan AH Nasution, Kecamatan Medan Johor, Kamis (16/2).

Dalam aksinya, massa menuntut Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kajatisu) agar mengusut kembali kasus dugaan korupsi dana belanja rutin Tahun Anggaran (TA) 2001-2002 yang menyebabkan kerugian negara senilai Rp 7,5 miliar. Dalam kasus ini, Walikota Padang Sidempuan, Andar Amin Harahap disinyalir menerima fee sebesar Rp 620 juta. Hal itu diketahui berdasarkan pengakuan Ridwan Winata selaku pemenang tender proyek pengadaan Alat Kesehatan (Alkes) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunung Tua TA 2012. Andar pun diduga terlibat kasus proyek pengadaan Alkes itu saat menjabat sebagai Ketua DPRD Tapanuli Selatan (Tapsel) beberapa tahun lalu.

Tidak hanya itu, ayah dari Andar, H Bachrum Harahap yang saat ini menjabat sebagai Bupati Paluta diduga terlibat dalam kasus itu.

“Walikota Andar Amin Harahap, masih berlenggak-lenggok di luar sana, patut kita curigai, ada main apa Andar dengan Kejatisu. Untuk itu kita ingin pihak Kejatisu harus membongkar, kasus korupsi proyek Alkes paluta 2012 dalam menerima fee sebesar Rp. 620 juta,” ujar Koordinator Aksi, Iqbal Harahap dalam orasinya.

Aksi itu sempat memanas walau hanya dalam waktu yang relatif singkat. Massa yang ingin bertemu dengan Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kajatisu), Dr Bambang Sugeng Rukmono merasa kecewa, lantaran tidak dapat menemui mereka saat berlangsungnya aksi. Tampak, massa mulai mendesak masuk ke Kantor Kejatisu dengan cara memanjat pagar yang dilapisi kawat, namun hal itu digagalkam oleh pihak Kepolisian yang mengamankan aksi. Dengan begitu, pihak pengaman berhasil meredam emosi massa.

Sehubungan itu, Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum), Sumanggar Siagian menemui massa aksi guna mewakili Bambang. Dalam mediasinya, Sumanggar mengatakan, bahwa tuntutan massa akan segera direalisasikan.

“Terimakasih rekan-rekan mahasiswa saya wakil dari petinggi-petinggi Kejatisu, bahwa hal ini sudah dibicarakan dan akan direalisasikan, untuk itu kawan-kawan sekalian harus bersabar,” ungkap Sumanggar saat mediasi dengan massa, Kamis (16/2).

Namun, kehadiran Sumanggar itu, malah menambah kekecewaan massa. Sebab massa bersikeras ingin menemui Bambang.

“Kami ingin Kepala Kejatisu yang datang bukan Humas, kami ingin Kajatisu,” teriak Iqbal sembari menyoraki Sumanggar.

Pun begitu, Sumanggar berusaha menenangkan massa yang terlanjur emosi.  Dirinya mengatakan, bahwa Bambang tidak dapat hadir, bukan karena menghindari massa, melainkan sedang menjalankan tugas di luar kota.

“Tenang kawan-kawan, Kajatisu bukan tak ingin menemui kalian. Kajatisu saat ini sibuk jadi saya yang wakilkan, permintaan kawan-kawan pun akan segera kita tanggapi, mohon mengerti kawan-kawan sekalian,” pinta Sumanggar seraya menenangkan kelompok aksi.

Untuk diketahui, aksi itu bertujuan guna menuntut Kajatisu agar membuka kembali berkas kasus dugaan korupsi dana belanja rutin TA 2001-2002, yang disinyalir merugikan negara Rp 7,5 miliar. Kasus itu, juga disinyalir berhubungan dengan kasus ayah dari Andar, H Bachrum Harahap yang saat ini menjabat sebagai Bupati Paluta.

“Udah tersangka tapi tidak ditahan, gimana hukum di negara ini!?,” tanya Iqbal.

Pantauan di lokasi, usai berorasi, puluhan massa membubarkan diri secara tertib tanpa ada paksaan dari pihak aparat Kepolisian. Selain itu, massa berjanji akan kembali menggelar aksi pada pekan depan dengan jumlah demonstran yang lebih banyak.[jo]

- Advertisement -

Berita Terkini