Ekonomi China Melambat Lebih Buruk dari Ekspektasi Sebelumnya, Pasar Keuangan Bergerak Sideways

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Kinerja IHSG di akhir pekan, sekalipun selama sesi perdagangan ditransaksikan di zona merah. Akan tetapi, kinerjanya membaik menjelang sesi penutupan perdagangan. IHSG di akhir pekan ini ditutup menguat 0.24% di level 6.880,80. Untuk kinerja IHSG sendiri bergerak dalam rentang sempit khususnya setelah rilis data pertumbuhan ekonomi China yang justru lebih buruk dari perkiraan sebelumnya.

“Pasar saham di Asia bahkan merespon dengan penurunan yang sangat tajam, meskipun untuk IHSG sendiri masih mampu membukukan penguatan terbatas. IHSG sendiri hanya mengalami kenaikan tipis 0.16% dibandingkan dengan penutupan pada akhir pekan sebelumnya di level 6.869. Secara keseluruhan IHSG masih memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan kinerja bursa asia pada umumnya,” jelas Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin di Medan, Sumatera Utara, Jumat (21/7/2023).

Menurut Benjamin, pasar saham sangat dipengaruhi oleh rilis data pertumbuhan ekonomi China. Karena ada potensi dimana perlambatan ekonomi China akan merembet ke Negara lain, khususnya Negara mitra dagang China seperti Indonesia. Dan perlambatan ekonomi tersebut sangat berpeluang menekan kinerja emiten yang ada di pasar saham.

“Sementara itu, kinerja mata uang rupiah ditransaksikan melemah pada perdagangan akhir pekan ini. IHSG menembus level 15.000 atau berada di kisaran 15.020 per US Dolarnya. Padahal selama sepekan terakhir, Rupiah sempat mampu bertahan di kisaran level 14.980 per US Dolar,” jelas Benjamin.

Benjamin juga mengatakan kinerja mata uang rupiah relatif lebih stabil menghadapi ancaman pelemahan ekonomi di Negara besar. Dan pelemahan mata uang rupiah di akhir pekan ini. Benjamin menilai lebih dikarenakan faktor dari rencana kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS. Karena di pekan depan, Bank Sentral AS sejauh ini diproyeksikan akan menaikkan besaran bunga acuannya sebesar 25 basis poin. Dimana pelemahan Rupiah atau banyak mata uang ain terhadap US Dolar dinilai sebagai suatu hal yang lumrah.

“Di sisi lain, harga emas terpantau mengalami koreksi di akhir pekan ini. Harga emas terpantau turun di kisaran $1.961,50 per ons troy. Namun dalam sepekan terakhir, harga emas pada dasarnya dalam tren menguat. Dimana emas sempat menyentuh $1.986 per ons troy pada hari senin. Meksipun berbalik turun saat ini,” imbuhnya.

Secara keseluruhan, tambah Benjamin, harga emas masih lebih tinggi dibandingkan dengan harga pada akhir pekan sebelumnya yang berada di kisaran $1.950-an per ons troy. Jika dirupiahkan, harga emas di akhir pekan ini ditransaksikan di kisaran 950 rupiah per gramnya. (Arda)

- Advertisement -

Berita Terkini