Minim Sentimen Pasar, Ada Peluang Pasar Keuangan Diperdagangkan di Zona Hijau

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Selama sepekan kedepan, pasar keuangan tidak akan banyak disibukkan dengan agenda atau data penting penggerak pasar. Dari tanah air, pelaku pasar akan terfokus pada rilis data cadangan devisa, serta rilis data inflasi di AS yang diperkirakan akan membaik. Selebihnya pasar akan banyak diwarnai oleh kekuatiran lanjutan dari kebangkrutan sejumlah perbankan regional di AS.

Hal itu dikatakan Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin di Medan, Sumatera Utara, Minggu (7/5/2023).

“Ada juga data dari Inggris, yang akan merilis kinerja pertumbuhan ekonomi secara tahunan yang diproyeksikan akan membaik. Namun sejumlah rilis data tersebut tidak akan banyak memberikan pengaruh pada kinerja pasar saham maupun mata uang rupiah. Akan tetapi pelaku pasar masih dihantui sejumah ketidakpastian yang bisa saja membuat kinerja pasar keuangan bergerak liar,” ujarnya.

Di awal pekan, lanjut Benjamin, pasar keuangan diproyeksikan akan berada di teritori positif, khususnya kinerja pasar saham di tanah air. Selanjutnya pasar akan bergerak cenderung mengikuti pergerakan sejumlah pasar saham sekawasan (asia) maupun global. Kita akan lebih banyak melirik kinerja pasar keuangan di Negara lain, seraya melihat bagaimana investor harus menyikapi sejumlah isu yang berkembang.

“Pekan ini pada dasarnya pelaku pasar bisa lebih santai dalam merumuskan kebijakan investasinya. Dan disisi lainnya kita juga perlu memantau secara khusus perkembangan kinerja perbankan di AS yang kerap membuat mood pasar berubah secara drastis. Dan tentunya investor juga akan mencermati perkembangan kinerja emiten di pasar yang merilis laporan keuangannya,” kata Benjamin.

Sementara itu, jelas Benjamin, IHSG diproyesikan berpeluang bergerak menguat dalam rentang 6.700 hingga 6.825. Untuk kinerja mata uang rupiah diproyeksikan akan bergerak dalam rentang 14.630 hngga 14.750 per US Dolarnya. Sementara untuk harga emas memiiki peluang besar untuk menjadikan level $2.000 sebagai level supportnya yang baru.

“Setelah kenaikan harga emas yang cukup tajam di pekan lalu. Harga emas memiliki peluang untuk melanjutkan penguatan dalam jangka pendek ke level $2.300 per ons troy nya. Peluang tersebut terbuka setelah The FED diperkirakan telah menaikkan bunga acuannya yang terakhir, sekalipun belum memberikan gambaran kapan akan memangkasnya. Harga emas diperkirakan akan bergerak dalam rentang $2.000 hingga $2.500 per ons troynya di pekan ini,” jelasnya. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini