Pengunjung Memadati Pusat Perbelanjaan, Namun Pedagang Masih Mengeluhkan Turunnya Penjualan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Dari pemantauan di sejumlah pasar termasuk pusat perbelanjaan modern (supermarket, mall) pada hari minggu (16/04), terjadi kenaikan pengunjung yang bahkan mampu memenuhi total daya tampung pengunjung tempat.

“Yang tecermin dari ketersediaan lahan parkir dimana semuanya terisi oleh kendaraan. Minggu ini menjadi minggu terakhir Ramadan, sehingga dimanfaatkan oleh banyak warga untuk berbelanja memenuhi kebutuhan menjelang lebaran, utamanya kebutuhan sandang,” kata Pengamat Ekonomi Gunawan Benjamin di Medan, Sumatera Utara, Minggu (16/4/2024).

Hanya saja, kata Benjamin, hasil survey menunjukan hal yang sebaliknya. Dimana meskipun terjadi peningkatan jumlah pengunjung, namun pedagang justru tidak lantas mendapatkan limpahan penjualan.

Pasar Petisah hari ini (Foto: Istimewa)

“Hampir semua pedagang menyatakan bahwa penjualan untuk kebutuhan pakaian, perlengkapan rumah tangga (seprei dan kain gorden), serta kebutuhan lain seperti perlengkapan sholat, menyatakan bahwa penjualan masih lebih rendah dibandingkan waktu yang sama tahun sebelumnya,” ujarnya.

Sementara itu, lanjutnya, sejumlah pedagang kuliner (makan dan minum), menyatakan kalau pada hari minggu ini kapasitas pengunjung mencapai 100% dari tempat duduk yang tersedia.

Dikatakan Benjamin sehingga momen seperti sekarang ini juga pernah terjadi seperti menjelang lebaran tahun sebelumnya. Akan tetapi jika ditarik data penjualan selama Ramadhan tahun ini, pedagang kuliner tetap mengeluhkan penjualan yang lebih rendah dibandingkan dengan tahun yang lalu.

“Dan temuan di sejumlah pasar juga masih ditemukan ada pedagang pakaian (sandang) yang menutup lapak usahanya lebih dini, dan masih ada sejumlah toko yang tutup,” ujarnya.

Benjamin menambahkan, sejumlah pedagang mengutarakan bahwa meskipun pada hari ini banyak yang berkunjung, tetapi akumulsi belanja masih dibawah ekspektasi pedagang. Dan belanja untuk pakaian diproyeksikan titik puncaknya ada di hari minggu ini.

Benjamin mengatakan sehingga banyak pedagang kebutuhan sekunder yang tidak menaruh harapan besar penjualan akan mampu lebih besar (dari hari ini), di sisa akhir menuju Lebaran yang tinggal sekitar 4 atau 5 hari lagi.

“Dan sejauh ini pedagang menyatakan penjualan kebutuhan sandang di tahun ini bisa 50% lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” ujarnya.

Sementara itu, kata Benjamin, sejumlah pasar tradisional yang menjual kebutuhan pangan menyatakan bahwa belanja kemungkinan akan mencapai puncaknya pada hari kamis mendatang. Dan dari pantauan di pasar tradisional harga sejumlah kebutuhan pangan masih dijual dengan harga yang murah.

“Bahkan untuk sejumlah komoditas pangan seperti cabai merah dijual 20 ribu per Kg, cabai rawit ada yang dijual 15 ribu per Kg, bawang merah sekitar 20 hngga 28 ribu per Kg, daging ayam ada dikisaran 25 hingga 29 ribu per Kg, dan sejumlah kebutuhan lainnya stabil,” jelas Benjamin.

Benjamin berkesimpulan bahwa belanja masyarakat menjelang Idul Fitri belum akan mampu mendorong inflasi lebih dari 0.2% di bulan april. Meskipun masih ada sekitar 2 pekan tersisa hingga tutup bulan april.

Namun, Benjamin tidak yakin harga pada saat idul fitri atau masa libur panjang akan naik tajam. Di tengah pasokan yang melimpah dan ditambah dengan libur yang cukup panjang, harga kebutuhan masyarakat justru bisa digiring ke angka yang lebih rendah.

“Memang akan ada lonjakan harga yang biasa terjadi di saat hari H lebaran. Namun itu hanya flutuasi sesaat. Bahkan harga bisa ditekan kebawah saat H-3 hingga H-1 lebaran, khususnya untuk beberapa komoditas pangan hortikultura,” kata Benjamin.

Sejauh ini, Benjamin berkesimpulan bahwa melemahnya belanja masyarakat di tahun ini, menggambarkan melemahnya daya beli masyarakat. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini