Curah Hujan Tinggi Timbulkan Banjir, Harga Sayuran Jadi Mahal

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Harga sejumlah sayur sayuran khususnya sayuran dari dataran rendah belakangan masih bertahan mahal setelah sempat mengalami kenaikan tajam sebelumnya. Dari hasil pantauan di lapangan, harga kacang panjang mengalami kenaikan dikisaran 20 hingga 22 ribu per Kg, padahal dalam kondisi normal harganya berada di kisaran 10 ribu per Kg.

Hal itu dikatakan Pengamat Ekonomi Gunawan Benjamin di Medan Sumatera Utara, Kamis (15/12/2022).

“Sawi hijau, yang biasanya dijual di kisaran 7000-an per Kg, saat ini harganya berada di kisaran 15 ribu per Kg di tingkat pedagang pengecer. Ada juga sayur bayam yang dijual dikisaran 2.500 per ikat sebelumnya, saat ini sudah mencapai 5000 per ikat nya. Dan masih banyak jenis sayuran lainnya yang turut mengalami kenaikan cukup tajam,” jelas Benjamin.

Dikatakan Benjamin, curah hujan yang tinggi yang memicu terjadinya bencana banjir di sejumlah sentra produksi sayur sayuran menjadi asal musabab utama kenaikan harga komoditas tersebut.

“Ditambah lagi dengan curah hujan yang tinggi tersebut telah memicu terjadinya kerusakan pada tanaman jenis sayur sayuran, yang mengalami pembusukan lebih cepat saat musim hujan ini,” ujarnya.

Menurutnya, belum lagi gangguan distribusinya. Pada dasarnya kenaikan harga sayur sayuran lumrah terjadi pada saat berlangsungnya hari besar keagamaan. Namun tidak seharusnya terjadi pada saat sekarang ini.

“Karena pada dasarnya Natal dan tahun baru juga masih beberapa pekan lagi. Tetapi kenaikan harga sayuran kali ini banyak dipengaruhi oleh tingginya curah hujan ditambah dengan kenaikan biaya input produksi seiring kenaikan harga pupuk dan pestisida,” jelas Benjamin.

Benjamin menambahkan, dimana harga biaya input produksi yang mengalami kenaikan turut mempengaruhi petani menggunakan lebih sedikit pupuk atau pestisida, sehingga hasil panennya menjadi tidak maksimal. Kalau kenaikan harga sayur sayuran melebihi 100% atau 2 kali liipat ini kerap terjadi saat perayaan hari besar itu berlangsung.

“Dari pengalaman saya selama ini, saat perayaan Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru harga sayur sayuran itu ada bahkan yang sempat naik hingga 200% lebih. Tetapi terjadi di saat hari H nya,” lanjutnya.

Menurut Benjamin, keseimbangan pasar memang tengah mengalami gangguan tentunya. Namun untuk kali ini memang situasinya berbeda, sehingga beberapa komoditas sayur sayuran terpaksa naik meskipun hari H nya masih jauh.

- Advertisement -

Berita Terkini