Selama Sepekan Harga Emas Turun Dalam

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Bank Sentral AS ata The FED diindikasikan kuat akan tetap menaikkan suku bunga acuan secara agresif pada pertemuannya di bulan mendatang. Kebijakan tersebut membuat US Dolar kembali lebih menarik seiring dengan imbal hasil yang dijanjikan oleh mata uang US DOlar. Hal tersebut membuat harga emas mengalami tekanan hebat selama sepekan terakhir.

Hal itu dikatakan Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin, Jumat (2/9/2022) di Medan, Sumut.

“Harga emas dunia saat ini ditransaksikan di kisaran level $1.702 per ons troynya. Melemah selama sepekan terkahir. Kalau dirupiahkan harga emas dijual dikisaran 818 ribu per gram. Ekspektasi kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS menjadi pemicu utama pelemahan harga emas tersebut,” imbuhnya.

Menurutnya, diperkirakan tekanan harga emas masih belum akan mereda. Selama Bank Sentral AS terus masih akan menaikkan besaran bunga acuannya. Bahkan di proyeksikan akan berlanjut hingga tahun 2023 mendatang.

“Jadi potensi tekanan pada harga emas masih akan berlanjut. Setidaknya sampai ekspektasi kenaikan bunga acuan Bank Sentral AS mereda nantinya. Dan belum bisa dipastikan kapan ekspektasi tersebut akan terlihat. Karena, sejauh ini kemungkinan kenaikan bunga acuan Bank Sentral masih terlihat, dan belum menunjukan adanya potensi mereda,” kata Benjamin.

Sementara itu, lanjutnya, kinerja mata uang Rupiah selama sepekan terpantau mengalami tekanan. Rupiah di akhir pekan ini ditransaksikan dikisaran level 14.900 per US Dolar. Melemah jika membandingkan kinerja diakhir pekan lalu yang masih berada di kisaran 14.816 per US Dolarnya. Tren pelemahan Rupiah juga salah satunya dipicu oleh rencana kenaikan bunga acuan Bank Sentral AS tersebut.

“IHSG secara poin to poin jika membandinkan kinerjanya di akhir pekan lalu sedikit mengalami kenaikan. IHSG pada hari ini ditutup di level 7.177,18 atau membaik dibandingkan dengan posisi akhir pekan lalu di level 7.135,25. Akan tetapi IHSg bergerak dalam rentang yang terbatas selama sepekan terkahir. Smepat mengalami tekanan namun masih dalam rentang yang sama dengan sepekan sebelumnya,” jelas Benjamin. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini