Pemda Diminta Redam Inflasi! Dalam Jangka Pendek Pemda Tidak Akan Bisa

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Pemerintah daerah tengah diminta untuk melakukan upaya meredam inflasi. Terlebih upaya yang bisa dilakukan dalam jangka pendek.

“Sejauh ini saya menilai pada dasarnya PEMDA tidak memiliki instrument yang kuat untuk meredam inflasi dalam jangka pendek. Karena inflasi yang sudah terlanjur mengalami kenaikan dan belum akan berhenti,” kata Pengamat Ekonomi Sumut Gunawan Benjamin, Minggu (4/9/2022).

Benjamin menilai upaya yang dilakukan pemerintah tidak akan jauh dari upaya yang dilakukan TPID di setiap wilayah.

Dia menjelaskan karena pada dasarnya sejumlah harga kebutuhan pokok khususnya cabai berpeluang untuk turun. Selebihnya harga sejumlah kebutuhan bahan pangan pokok itu sudah sesuai dengan harga keekonomian seperti yang sekarang ini, dan memang berpeluang naik setelah kenaikan harga bbm.

“Sebaiknya upaya yang dilakukan adalah dengan menghitung besaran inflasi akibat penyesuaian sejumlah harga yang diatur pemerintah. Selanjutnya memastikan bahwa inflasi tersebut tidak melebihi perhitungan awal. Atau setidaknya tidak ada deviasi yang terlalu besar,” tambah Benjamin.

Namun, kata Benjamin, mengendalikan inflasi dalam jangka pendek memang bisa dilakukan. Seperti mengintervensi harga komoditas pangan itu sendiri. Hal tersebut bukanlah perkara yang mudah dan butuh anggaran yangbesar. Misal di kota Medan, harga cabai merah ingin diturunkan ke angka yang lebih rendah, dengan cara mengintervensi harganya secara langsung.

“Nah kita hitung konsumsi cabai merah di kota medan itu berkisar 25 – 26 ton setiap hari, ini mengacu kepada konsumsi perkapita tahun 2021 sebesar 0.08 Kg per minggu di kota Medan,” ujarnya.

Jadi, sambung Benjamin, jika ingin mengintervesi harga, maka pemerintah harus menguasai sedikitnya 12 ton cabai merah setiap harinya. Artinya dengan begitu pemerintah yang menggerakan harga cabai merah biar turun.

Benjamin mengatakan Pemerintah Kota Medan membutuhkan uang setidaknya 2.2 Milyar setiap hari (asumsi harga cabai merah 90 ribu per Kg) untuk mengintervensi pasar.

“Dan harus dilakukan setiap hari agar harga bisa turun. Namun dengan catatan kerugiannya harus dimasukan dalam anggaran. Dengan begitu harga bisa diesesuaikan dengan keinginan pemerintah,” ujarnya.

Dijelaskannya, nah cara lainnya adalah, pemerintah bisa juga membangun cold storage untuk menimbun cabai merah saat harganya murah. Akan tetapi investasinya juga cukup besar.

“Kalau asumsikan 12 ton cabai setiap hari dimasukkan ke cold storage, dan selama dua bulan harga cabai sangat murah di bawah keekonomiannya. Maka dibutuhkan setidaknya kapasitas cold storage yang bisa menampung 720 ton. Dan begitu harga membaik baru dijual ke pasar,” kata Benjamin.

Lebih lanjutnya, ditetap ada biaya operasional yang harus ditanggung pemerintah kota jika ingin meredam gejolak harga di pasar. Dan itu juga butuh pengalaman, artinya pemerintah juga harus memiliki tempat yang digunakan untuk mengintervensi pasar itu sendiri, atau memiliki SDM yang cukup berpengalaman saat berdagang.

“Jadi untuk saat ini saya menilai upaya untuk meredam inflasi dalam jangka pendek belum bisa dilakukan pemerintah daerah,” kata Benjamin mengakhiri. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini