PB HMI MPO Ancam Demo Besar-Besaran Jika BBM Naik

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Jakarta – Pengurus Besar (PB) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Majelis Penyelamat Organisasi (MPO) pimpinan Affandi Ismail menanggapi wacana soal isu naiknya harga BBM.

HMI pun menolak rencana naiknya harga BBM itu bersubsidi jenis pertalite maupun solar, sebab dinilai kurang tidak pro terhadap masyarakat khususnya rakyat kecil.

“Rezim Jokowi kembali berencana menaikkan harga BBM bersubsidi jenis pertalite dan solar. Jika itu terjadi sudah pasti menambah derita ratusan juta rakyat Indonesia yang sampai saat ini masih menjerit akibat keterpurukan ekonomi yang masih berlanjut,” kata Affandi Ismail dalam keterangan tertulis yang dikirim ke grup khususnya “ngaji gerakan HMI #sesi 6 diterima mudanews.com, Senin (22/08/2022).

PB HMI MPO
Foto screenshot (SS) grup khusus ngaji gerakan HMI#sesi 6 yang di buat langsung oleh Ketua Umum PB HMI Affandi Ismail

Affandi pun mengatakan, HMI se Indonesia siap bersama rakyat Indonesia yang tertindas memastikan akan melawan rencana kebijakan rezim Jokowi tersebut.

Sebagai informasi, dikutip dari jaringan Tempo, Rencana kenaikan harga pertalite dan solar sebelumnya sudah sangat kencang disampaikan pemerintah.

Mulai dari Presiden Joko Widodo kemudian disusul Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia.

Kemudian dilanjutkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Terakhir Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang menuturkan bahwa Presiden Jokowi mungkin akan mengumumkan kenaikan harga pekan depan.

Menurutnya, kenaikan harga pertalite dan solar dilakukan lantaran pemerintah telah memberi subsidi yang besar untuk energi hingga membebani APBN begitu kuat.

“Nanti mungkin minggu depan Presiden akan mengumumkan mengenai apa bagaimana kenaikan harga ini,” ujar Luhut di Universitas Hasanuddin, Makassar, seperti dikutip Tempo dalam video YouTube pada Jumat, 19 Agustus 2022.

Luhut berujar presiden sudah mengindikasikan bahwa pemerintah tidak mungkin mempertahankan besarnya subsidi energi.

Sebab, menurutnya harga BBM di Indonesia–salah satunya yakni harga Pertalite–adalah yang termurah.

“Kita jauh lebih murah dari yang lain dan itu beban APBN yang besar kita,” pungkasnya. (Arif)

 

- Advertisement -

Berita Terkini