Peserta LKK Kohati HMI Cabang Persiapan Sibolga-Tapteng Melakukan Analisis Sosial di Pasar Pandan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Tapanuli Tengah – Kohati HMI Cabang Persiapan Sibolga-Tapteng melaksanakan trainning Latihan Khusus Kohati (LKK) tingkat regional yang dihadiri peserta dari berbagai cabang daerah diantaranya peserta dari Sibolga, Medan, Labuhan Batu, Padang Lawas, Padang Sidempuan, Mandailing Natal dan Jambi.

Forum LKK dibuka pada tanggal 17 dan akan selesai pada 23 September 2021 mendatang.

Pada kesempatan tersebut di tengah perjalanan forum peserta LKK diberikan tugas untuk melakukan analisis sosial terhadap masyarakat kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) khususnya di Pasar Pandan Tapteng, dimana hal itu dimaksudkan untuk melihat bagaimana pertumbuhan ekonomi yang ada di kabupaten Tapteng terkhusus bagi pelaku usaha UMKM dan Pedagang Kaki Lima (PKL).

Salah satu pedagang yang ada di Pasar Pandan mengatakan bahwa pandemi Covid-19 membuat pendapatan PKL dan Usaha Mikro, Kecil dan Menegah (UMKM) di Pasar Pandan menurun drastis, hal itu akhirnya bukan hanya berdampak pada modal usaha namun juga kesusahan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Keadaan tersebut membuat masyarakat Tapteng khususnya ibu rumah tangga harus turun mengambil peran ganda menjadi pedagang untuk membantu perekonomian rumah tangga.

“Peserta LKK menemukan banyak sekali ibu rumah tangga yang mengambil peran sebagai pedagang, itu artinya bahwa memang perempuan merupakan salah satu stakeholder yang membawa laju pertumbuhan ekonomi bukan hanya untuk daerah Tapteng namun juga untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga,” kata Master Of Trainning LKK Kohati HMI Cabang Persiapan Sibolga-Tapteng, Dina Maysarah Harahap SE yang sering disapa Dina kepada mudanews.com, Rabu (22/9).

Dina menambahkan, tentunya hal ini menjadi sebuah motivasi dan semangat bagi peserta LKK sebagai kaum perempuan intelektual muda bahwa memang saat ini perempuan mampu memainkan berbagai peranan penting dalam berbagai aktifitas dikehidupan masyarakat khususnya dalam memainkan peran sebagai pelaku laju pertumbuhan ekonomi.

“Sterotype yang dibangun bahwa perempuan tidak memiliki ambisi dan hanya memiliki peran penting di ruang domestic seperti kasur, sumur, dapur terbantahkan oleh realitas tersebut,” ujarnya.

Penafsiran ini harus direkonstruksi dan harus mampu dipahami oleh semua pihak bahwa perkembangan zaman membawa perempuan ke dalam ruang yang lebih strategis bahkan mengambil peran penting di dalamnya.

“Peserta LKK menyadari bahwa banyak sekali potensi besar yang sebenarnya dimiliki oleh perempuan. Namun karena pelabelan negatif dan kurangnya dorongan kuat dari berbagai pihak membuat perempuan tidak percaya diri untuk mengambil peran tersebut. Oleh karena itu, di forum LKK Kohati Cabang Sibolga-Tapteng, peserta LKK berjanji dan berkomitmen untuk menjadi salah satu aktor penggerak kemajuan bangsa dalam berbagai aspek dan bidang menanamkan kepercayaan diri serta keberanian untuk mengambil lebih banyak peran lagi terkhususnya di dalam ranah strategis,” ungkap Dina mengakhiri.

(red)

- Advertisement -

Berita Terkini