Dana Pemda Mengendap, Bukti Pemda Tidak Kreatif Perbaiki Daya Beli Masyarakat

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Ditengah tekanan ekonomi yang serba sulit saat ini. Mendengar kabar bahwa Pemda justru lebih doyan nyimpan uang di Bank daripada disalurkan kemasyarakat, jelas ini kabar buruk buat kita semua.

“Masyarakat yang selama ini justru membutuhkan perputaran uang, Pemda justru menumpuk uang di Bank. Saya katakan apa yang dilakukan oleh Pemda jelas tidak produktif, dan bisa dikatakan gagal dalam menyelamatkan masyarakat dari tekanan Ekonomi karena anggaran justru tidak terpakai,” ujar Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin di Medan, Sumatera Utara, Jumat (23/10/2020).

Menurut catatan Mendagri, dana yang tersimpan milik pemerintah daerah itu nilainya 252 Trilyun. Jelas bukan angka yang sedikit. Dan tentunya jika dibelanjakan akan memperbaiki daya beli masyarakat. Saya menilai Pemda yang terlalu lamban dalam penyerapan anggaran tersebut sebaiknya diberi sanksi. Jangan dibiarkan, karena pada dasarnya masyarakat juga yang dirugikan karenanya.

“Jadi kalau saja uang tersebut bisa diputar. Jelas akan menyerap banyak tenaga kerja, dan tentunya akan membuat ekonomi juga berputar. Akan ada penyerapan tenaga kerja, dan ada belanja yang akan memperbaiki daya beli masyarakat. Kalau disimpan di Bank, justru ditengah kondisi seperti sekarang ini, ditengah penyerapan pinjaman yang melambat karena aktifitas ekonomi bermasalah,” jelasnya.

Penempatan dana di Bank akan menambah mahal biaya dana di perbankan. Tapi kalau diputar manfaatnya itu akan sangat besar dirasakan oleh masyarakat. Pemda memang bisa saja memiliki banyak alasan dengan menempatkan dana di Bank tersebut.

Alasan klasik yang muncul adalah faktor kehati-hatian. Padahal jika dana yang disalurkan ini akuntabel, saya yakin Pemda tidak akan bermasalah. Jadi alasan hati-hati ini harusnya tidak diumbar. Utamakan kepentingan masyarakat yang jelas-jelas membutuhkan pemasukan. Jadi Pemda kita harapkan kooperatif dalam mengentaskan masalah ekonomi di tengah pandemic Covid-19 saat ini.

“Kesan yang muncul justru Pemda dinilai tidak produktif, atau malas. Pemda harus lebih kreatif lagi dalam menggunakan anggaran di tengah tekanan ekonomi yang terus mengalami peningkatan belakangan ini. Sehingga mamu mengurangi beban ekonomi yang sejauh ini kian memburuk,” imbuh Gunawan. Berita Medan, red

- Advertisement -

Berita Terkini