Berhasil Ubah Sampah Plastik Menjadi BBM, Sayudi Minta Perhatian Pemkab Asahan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Asahan – Warga Desa Mekar Sari, Kecamatan Buntu Pane, Kabupaten Asahan, yang bernama M Sayudi (57) ini, berhasil mengubah sampah plastik menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan temuan teknologinya yang baru, Rabu (04/03/2020).

Sementara itu M Sayudi pensiunan perkebunan BUMN ini mengatakan, penelitian yang dilakukannya tersebut sejak tahun 2019, dengan cara otodidak dan berhasil membuat 1 Kg sampah plastik menjadi 0,7 liter BBM.

“Yang terdiri darisolar sebanyak 60 %, minyak lampu sebanyak 15 %, dan bensin sebanyak 25 %. Setelah 5 kali, saya melakukan penelitian dengan alat seadanya, akhirnya saat ini saya berhasil menciptakan mesin tersebut. Mesin itu terbuat dari alat seadanya bang, maklumlah, modal terbatas bang. Dalam pembuatanmesin, saya menghabiskan biaya Rp 8,6 juta,” kata Sayudi saat ditemui wartawan di rumahnya.

Selanjutnya Sayudi mengungkapkan, awal terciptanya mesin pengolah sampah plastik ini, berangkat dari pengalaman pribadinya sendiri. Sayudi sangat prihatin dengan banyaknya sampah plastik yang berserakan.

“Saya bukan akademisi, tetapi saya punya kemauan dan tekad serta kepedulian terhadap masalah sampah. Begitu saya mendapatkan informasi bahwa plastik memiliki kandungan minyak didalamnya, lalu saya coba,” ungkapnya.

Dengan beragam cobaan pernah menerpa dirinya di saat awal membuat mesin tersebut, mulai dari kompor meledak, hingga terkena percikan minyak panas akibat bocornya tabung.

“Namun, penelitiannya tersebut akhirnya membuahkan hasil positif,” ujar Sayudi.

Dirinya juga menjelaskan, cara yang dilakukan adalah mengubah sampah plastik menjadi senyawa lain melalui proses pirolisis. Setelah itu, dilakukan pemisahan senyawa-senyawa yang dihasilkan oleh mesin tersebut hingga menjadi BBM murni.

“Prosesnya, limbah plastik ini akan diubah menjadi cair dan gasnya menjadi residu yang berupa padatan. Gas yang tidak terkondensasi juga diharapkan sebagai bahan bakar, dan didalam pengolahan tersebut, diperlakukan waktu sekitar 6 jam untuk menghasilkan BBM. Untuk hasilnya saya coba ke sepeda motor saya sendiri, ya alhamdulillah, sepeda motor saya dapat berjalan sebagaimana mestinya, dan sampai saat ini, sepeda motor tersebut tidak mengalami masalah dibagian mesinnya,” terang Suyadi.

Sementara Sayudi berharap, semoga dengan penemuan saya ini bisa mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Asahan, baik dalam permodalan maupun arahan serta bimbingan.

“Karena saya bercita-cita ingin memproduksi mesin tersebut, agar dapat mengatasi permasalahan sampah yang ada di bumi ini, dan saya bersedia hasil penemuan saya diuji ke laboratorium,” pungkasnya. (RD-A)

- Advertisement -

Berita Terkini