PLT Bio Gas, Warga Sudah 3 Bulan Tidak Menikmati Listrik

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Rokan Hulu – Pemerintah terus mendorong pengembangan energi terbarukan untuk dapat dimanfaatkan secara massif. Salah satunya seperti yang dilakukan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), yang tengah mengembangkan potensi limbah cair kelapa sawit atau POME sebagai bahan baku Biogas yang bisa digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik.

Fasilitas layanan listrik menggunakan bio gas ini lima tahun sudah dinikmati warga Desa Desa Rantau Sakti, Kecamatan Tambusai Utara, Kabupaten Rokan Hulu. Provinsi Riau.

Warga menganggap bahwa pelayanan listrik dengan memanfaatkan limbah tersebut dinilai gagal. Pasalnya selama menggunakan pelayanan PLT Bio Gas warga sekitar merasa dirugikan, karena sering terjadi kerusakan pada alat elektronik mereka dan sering terjadi pemadaman listrik.

Tak hanya sampai disitu, hal yang mengejutkan lagi diperkirakan dari bulan Agustus hingga 17 Oktober ini warga sudah tidak menikmati pelayanan listrik tersebut.

“Bahkan tanggal 24 September kemarin kami sempat melaporkan hal ini kepada bupati, kami meminta agar listrik kami dialihkan ke PLN (Perusahaan Listrik Negara) saja lah. Kami pun sudah bosan dengan pemerintahan desa ini karena cuma janji aja, dan kemarin terakhir kali berjanji tanggal 15 oktober listrik PLT Bio Gas ini sudah bisa kami nikmati kembali, nyatanya sampai sekarang belum bisa kami nikmati,” beber warga kepada awak media, Kamis (17/10/2019) sekira Jam 16.10 WIB.

Masih kata warga, selama ini mereka tidak mengetahui untung dan ruginya pengelolaan PLT Bio Gas tersebut, karena selama ini pengelola maupun pemerintahan desa tidak pernah transparan kepada warga. Bahkan sebelum menggunakan listrik ini warga dimintai uang berkisar 1 hingga 2 jutaan per KK.

“Setau kami dulu proyek pembuatan PLT Bio Gas ini menelan biaya berkisar 30 Milyar dari pusat, tapi kenapa kami dikutip biaya pemasangan, bahkan meteran pun sudah dari kami bang,” terang warga kepada awak media.

Tempat terpisah, Purwadi ST selaku Kepala Desa Rantau Sakti menerangkan bahwa dirinya sudah memesan mesin spare part mesin PLT Bio Gas tersebut dan diperkirakan harga satuan mesin berkisar 700 juta lebih.

“Saya berharap warga bersabar, karena mesin masih dalam perjalanan dan dalam waktu dekat  PLT Bio Gas ini bisa kita nikmati kembali,” terang Purwadi. Berita Rokan Hulu, wahyu

- Advertisement -

Berita Terkini