Pedagang yang Mendatangi Kantor DPRD Tapteng

Laporan: Arjuna

MUDANews.com Tapteng (Sumut) – ‎Dampak penggusuran pedagang di Pasar Onan Sibuluan oleh Pemkab Tapteng, membuat puluhan pedagang “menyerbu” kantor DPRD Tapteng, Selasa (21/3). Pedagang menolak langkah Pemkab Tapteng untuk merelokasi para pedagang ke Pasar baru Pandan.

Puluhan pedagang tersebut mendatangi kantor DPRD Tapteng sekira pukul 09.00 WIB, setelah mereka digusur saat berjualan di pasar onan Sibuluan. Namun, para pedagang yang ingin menyampaikan aspirasinya itu pun harus menelan kekecewaan, karena anggota dewan tidak ada. Di kantor DPRD, para pedagang disambut oleh Sekretaris Dewan (Sekwan) Melky D Panggabean.

Puluhan pedagang tersebut meminta kepada Sekwan untuk menyampaikan keluhan mereka kepada Anggota Dewan. Pedagang meminta agar tetap dapat berjualan di pasar onan Sibuluan yang beroperasi dua kali seminggu yakni Selasa dan Sabtu. Sementara dihari lainnya mereka akan berjualan di pasar baru Pandan yang kembali dioperasikan awal tahun 2017 lalu, setelah hampir 10 tahun “terlantar”.

“Kami bukannya tidak mau jualan di Pasar Pandan. Tapi kami mau minta tolong kepada wakil rakyat agar kami tetap berjualan di pasar onan Sibuluan hari Selasa dan Sabtu. Dan hari lainnya kami akan jualan di Pasar Pandan. Karena di Pasar Pandan dagangan kami tidak laku, karena pembeli tidak banyak. Tapi kalau kami jualan di onan Sibuluan, jualan kami laku,” cetus Bullah Nasution pedagang

Menurut Bullah, selama berjualan di Pasar baru Pandan dia selalu merugi. Bahkan ongkos angkut dagangan mereka saja tidak kembali, karena sepi pembeli. Oleh sebab itu, mereka meminta agar tetap dapat berjualan di pasar onan Sibuluan untuk menutupi kerugian selama berjualan di Pasar baru Pandan.

“Sudah 2 minggu ini saya berjualan di pasar pandan, tapi jualan saya tidak laku. Memang ada dua tiga orang pembeli, tapi itu kan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kami bahkan jadi merugi, ongkos angkut saja tidak kembali,” keluhnya.

Hal yang sama juga dikeluhkan pedagang lainnya, Rista Manurung pedagang ikan asin dan H Pasaribu pedagang sembako. Mereka meminta anggota DPRD peka mendengar keluhan para pedagang yang saat ini sudah resah, karena jika penggusuran dilakukan mereka akan kehilangan mata pencaharian. Sementara untuk berjualan di pasar baru Pandan mereka terus merugi.

“Kami akan aktif berjualan di Pasar Pandan setelah seluruh fasilitas pendukung terpenuhi, seperti angkot sudah banyak yang masuk, jalan menuju pasar diperbaiki, barulah kami akan berjualan kesana,” tukasnya.‎

Sekretaris Dewan (Sekwan) Melky D Panggabean menerangkan, saat ini anggota DPRD Tapteng sedang berada di luar kota. Setelah dihubungi, pimpinan dewan berjanji akan menerima para pedagang Senin depan.

“Anggota Dewan lagi konsultasi keluar daerah. Kemungkinan hari Senin depan akan kita terima perwakilan pedagang. Sedang kita godok sekarang,” jelasnya.