Laporan: Imam
MUDANews.com, Medan (Sumut) – Pasca Unjuk Rasa yang dilakukan ribuan penarik becak atau pengemudi betor (Becak Bermotor) yang mengatasnamakan Solidaritas Angkutan Transportasi Umum (SATU), Selasa (21/2) kemarin di depan Kantor Walikota Medan ternyata menimbulkan amarah bagi para driver Go-Jek.
Dari informasi yang dihimpun oleh MUDANews.com, ada dua perkara yang menyebabkan para driver Go-Jek marah. Pertama, akibat buntut dari aksi unjuk rasa yang dilakukan ribuan penarik becak di depan kantor Walikota Medan kemarin. Kedua, ada aksi swiping yang dilakukan para penarik becak terhadap driver Go-Jek yang mengakibatkan atribut dari driver Go-Jek rusak.
Dari dua pokok permasalahan tersebut lah timbul amarah yang begitu besar dari para driver Go-Jek. Alhasil sekitar pukul 11.00 wib puluhan driver Go-Jek mendatangi tempat mangkal penarik becak yang berada di bawah sky croos tepat didepan Stasiun Besar Kereta Api Kota Medan, Rabu (23/2).
Melihat situsi tersebut para penarik becak yang sedang mangkal melakukan perlawanan, terjadi saling adu mulut antara penarik becak dan driver Go-Jek. Akibat amarah yang tak tertahankan, satu betor dirusak oleh driver Go-Jek.
Kepolisian Sektor Medan Barat langsung menuju lokasi kejadian dan melerai kedua kubu untuk menghindari aksi bentrok yang lebih besar.
“tadinya aku mau beli tiket ke rantau bang tapi kutengok tiba-tiba Go-Jek rame-rame datangi tukang becak bang, terus mereka ribut hampir pukul-pukulan. untungnya pak polisi cepat datang”, ungkap Ahmad, warga yang kebetulan melintas kepada MUDANews.com.
Saat ditanyai MUDANews.com, driver Go-Jek mengungkapkan kekesalan terhadap penarik becak.
“sama-sama cari makan nya kami bang, persoalan orang (penumpang) milih Go-Jek atau milih becak itukan hak penumpang. Kenapa pulak kami yang diributi orang (tukang becak) itu,” ungkap salah seorang driver Go-Jek yang langsung pergi ke kerumunan massa.[jo]
