Ketua Pimpinan GP ANSOR Tanjung Balai: Pemprov Sumut Harus Hadir Saat Nelayan ‘Paceklik’

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan: Wahyu Panjaitan

MUDANews.com, Tanjung Balai (Sumut) – Cuaca buruk di Sumatera Utara sangat berpengaruh terhadap nasib para nelayan. Pasalnya, cuaca buruk dapat membahayakan keselamatan dan memaksa para nelayan untuk menepi atau tidak melaut.

Bahkan, tidak hanya nelayan, para pedagang yang sehari-harinya menjual ikan hasil sortiran nelayan juga mengalami imbasnya. Nelayan dan para pedagang ikan ‘menjerit’, mata pencaharian satu-satunya itu terancam.

Hal ini mendapat tanggapan dari Ketua Pimpinan Cabang GP ANSOR Kota Tanjung Balai, Salman Al-Hariz Saragih. Salman yang bertempat tinggal di daerah yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai nelayan, Tanjung Balai, menyatakan, hal ini menjadi bukti bahwa Sumatera Utara belum mampu memahami alam dengan baik.

“Cuaca buruk yang mengakibatkan nelayan tidak bisa melaut ini kan sebenarnya hal yang biasa, cuma siklus alam. Masalah nelayan tidak bisa melaut dan kehilangan mata pencaharian ini bukan salah alam, ini salah kita semua, baik pemerintah maupun masyarakat yang tidak mampu beradaptasi dengan siklus alam,” katanya saat dihubungi MUDANews.com, Rabu (22/1).

Menurut Salman, harusnya Sumatera Utara sebagai daerah yang memiliki potensi laut yang luar biasa dapat membuat program yang sistematis, yaitu program yang juga dapat bersinergi dengan alam.

“Seharusnya, sebagai daerah yang memiliki potensi laut luar biasa, pemerintah Sumut melalui dinas, lembaga atau badannya dapat membuat sebuah program yang dapat membina masyarakat nelayan agar mereka tahu kapan waktunya tidak bisa melaut. Setelah itu, arifnya dibuat program lanjutan, yang dapat mengarahkan mau apa nelayan ketika cuaca sedang buruk,” jelasnya.

Sebagai saran, Salman menyebutkan, pemerintah harus dapat membina nelayan agar mampu menciptakan pekerjaan alternatif ketika cuaca buruk.

“Atau kalau itu terlalu sulit, ya pemerintah buka lapangan kerja alternatifnya ketika nelayan tak bisa melaut,” tandasnya.[am]

- Advertisement -

Berita Terkini