Laporan: Dian Rhmad
MUDANewscom, Medan (Sumut) – Pada Desember 2016 lalu, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Tengku Erry Nuradi menyebut Sumut sebagai provinsi keempat dengan angka kecelakaan lalu lintas tertinggi di Indonesia setelah Provinsi Jawa Timur, Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Jawa Barat.
Tiap harinya, menurut Erry, terdapat sekitar lima orang korban jiwa yang disebabkan kecelakaan lalu lintas di Sumut.
Apa yang menjadi peringatan dari Gubernur Gumut tersebut sepertinya tidak dipatuhi oleh pengguna jalan atau pengendara setiap harinya. Setiap harinya kecelakaan lalu lintas selalu menimbulkan korban. Padahal kecelakaan lalu lintas disebabkan karena tidak tertib dan lalainya pengendara dalam berlalu lintas.
Dimulai dari pengendara pribadi seperti sepeda motor, mobil pribadi sampai angkutan umum, masih ada saja yang melanggar lalu lintas dengan sengaja. Dimulai dari pelanggaran ini lah yang berujung pada kecelakaan lalu lintas.
“Banyak orang yang karena buru buru berani ambil resiko mengenai keselamatannya. Kalau gak mau buru buru, gak mau terlambat ya berangkat lebih awal jadi dijalan bisa nyaman berkendara” ujar rahmat seorang pengguna lalu lintas.
Pria yang juga berprofesi sebagai guru ini mengatakan bahwa lalu lintas belum jadi skala primer di tiap tiap masyarakat. “Menurut saya edukasi berlalu lintas ini peru dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan, agar bisa melekat dan jadi skala primer. Saya fikir bisa mengurangi pelanggaran lalu lintas dan mengurangi korban jiwa akibat lalai berlalu lintas.” demikian Rahmat.[jo]
