Tahun Baru Islam, STIT Al Ittihadiyah Labura : Kebangkitan Adalah Perubahan dari Diri Sendiri

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Labuhanbatu Utara – Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al Ittihadiyah Labuhanbatu Utara melaksanakan Seminar dan Tabligh Akbar dalam rangka Peringatan Tahun Baru Islam 1444 H bertempat di Masjid Raya Nurul Yaqin Gunting Saga, pada hari Minggu (31/7/2022).

Dalam sambutannya Ketua STIT Al Ittihadiyah Labuhanbatu Utara Dr. Mursal Aziz, M.Pd.I, menjelaskan bahwa kegiatan Seminar dan Tabligh Akbar Peringatan Tahun Baru Islam 1444 H merupakan agenda kegiatan tahunan STIT AILU yang perlu disyi’arkan secara berkelanjutan untuk ditingkatkan kualitasnya sebagai lembaga pendidikan Islam dan perguruan tinggi Islam yang berperan strategis mengembangkan sumberdaya manusia di Labuhanbatu Utara.

“Melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat ditingkatkan spirit ukhuwah Islamiyah keluarga besar STIT Al-Ittihadiyah Labuhanbatu Utara bersama masyarakat Islam,” ujarnya.

Mursal menggambarkan sejarah perjuangan hijrah Rasulullah SAW dan dakwah Nabi Muhammad SAW secara istiqamah harus terus diteladani dan menjadi pembelajaran bagi mahasiswa.

Tahun Baru Islam
Ketua STIT Al Ittihadiyah Labuhanbatu Utara Dr. Mursal Aziz, M.Pd.I dan Prof. Dr. Syafaruddin, MPd foto bersama Mahasiswa (Foto: Dok Istimewa)

Narasumber pertama Prof. Dr. Syafaruddin, MPd, memaparkan bahwa tahun baru 1444 Hijriyah merupakan momentum penting menjalani rentang 44 tahun kebangkitan Islam, setelah Organisasi Konferensi Islam menyatakan sejak awal tahun 1400 Hijriyah adalah kebangkitan Islam.

“Karena itu, pada era kebangkitan Islam maka sebagai muslim, baik individu, apalagi sebagai kelompok umat Islam perlu membangun kesadaran baru, spirit baru, dan budaya baru memasuki dan mengamalkan Islam secara kaffah atau komprehensif dalam berbagai aspek kehidupan, baik ekonomi, politik, pendidikan, maupun budaya yang berkemajuan dengan tetap berbasis nilai spiritual,” jelasnya.

Untuk itu, lanjutnya, pengembangan sumberdaya manusia umat yang unggul harus terus menjadi prioritas umat dan bangsa melalui pendidikan tinggi berkualitas. Istilah “hijrah” berarti pindah, bergerak, berubah dari satu tempat atau keadaan kepada keadaan dengan derajat yang lebih baik.

“Keberadaan generasi muda atau para mahasiswa perguruan tinggi Islam tidak boleh larut dalam trend santai, atau asyik menghabiskan waktu di tempat-tempat nongkrong- temaramnya nuansa hidup perkotaan,” papar Guru Besar UIN-SU itu.

Dalam konteks ini, jelasnya, pengamalan nilai hijrah tidak hanya berdimensi fisik-material, tetapi sekaligus mental-spiritual dan kultural yang religius. Perlu diperhatikan proses bergerak menaik dari keadaan yang tidak menguntungkan kepada pemenuhan kriteria yang menguntungkan.

“Dengan merujuk kepada firman Allah SWT, bahwa ada jalan keberuntungan yang ditunjuki Allah bagi orang beriman, yaitu: beriman kepada Allah dan Rasul Nya, berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa, pengamalan hal tersebut harus dilakukan dengan berbasis kepada pengetahuan mendasar (QS.As Shaf ayat 10-11),” paparnya.

Ditambahkan Prof. Syafar bahwa sejatinya kebangkitan adalah perubahan dari dalam diri sendiri, pribadi dan komunitas umat, supaya Allah mengubah keadaan bangsa dan umat Islam (QS.Ar Ra”du ayat 11).

“Peningkatan kualitas umat Islam dalam mengisi dan memaknai tahun baru hijriyah dan kebangkitan Islam hanya mungkin dicapai dengan baik manakala strategi amar ma’ruf dan nahi munkar dalam konteks menciptakan sejarah peradaban Islam dilaksanakan secara efektif dan efisien,” tegas Prof. Syafaruddin.

Selanjutnya Narasumber kedua Drs. H. Hamdan Manurung, M.Pd menjelaskan bahwa dalam mengisi kegiatan yang bermakna pada momentum tahun baru hijriyah 1444 H, kaitannya dengan pembangunan suatu bangsa adalah kita harus memantapkan pengembangan berkelanjutan yang memerlukan asset sumber daya (resources) yakni pertama sumber daya alam natural resouces yang kedua sumber daya manusia (human resousces).

“Adapun yang berhubungan dengan sumber daya manusia ada dua yakni kualitas fisik dan non fisik yang menyangkut kemampuan bekerja, berpikir dan keterampilan atau (skill). Dengan melangkah ke tahun 1444 H, berarti kita sebagai individu dan kesatuan umat perlu melakukan evaluasi/muhasabah untuk memastikan apakah kualitas keimanan,” tambahnya.

“Dan ketaqwaan kita sudah benar-benar kondusif bagi melaksanakan tugas-tugas kekhalifahan dan kehambaan kita kepada Allah di permukaan bumi ini dalam memakmurkan alam dengan membumikan syari’at Islam untuk menghadirkan Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi sekalian alam),” pungkas Mahasiswa Doktor (S-3) Manajemen Pendidikan Islam (MPI) UIN SU itu.

Tahun Baru Islam
Mahasiswa STIT Al Ittihadiyah Labura mengikuti Seminar dan Tabligh Akbar (Foto: Dok Istimewa)

Acara seminar dan tabligh Akbar tahun 1444 H berjalan lancar dan semarak yang dihadiri pimpinan STIT, para dosen, mahasiswa, pengurus BKM Nurul Yakin, dan Remaja Masjid, dengan pembawa Acara Bagus Purnomo mahasiswa STIT Al Ittihadiyah Labuhanbatu Utara. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini