Repdem Sumut Sayangkan Kegagalan Tim Komunikasi Gubsu Edy Rahmayadi

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Ketua Dewan Pimpinan Daerah Relawan Perjuangan Demokrasi Sumatera Utara (DPD Repdem Sumut) Martua Siadari merasa prihatin atas kegagalan tim komunikasi Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, menyusul laporan istri beliau, Ibunda Nawal Lubis, beserta jurnalis mudanews.com, Ismail Marzuki ke Poldasu, terkait UU ITE. Hal tersebut disampaikan Siadari kepada wartawan, Rabu pagi (26/5/2021).

Martua Siadari memaparkan, inti pemberitaan mudanews.com adalah terkait sektor 1 Benteng Putri Hijau, di Delitua Pamah Namorambe Deliserdang. Dan saat ini telah menjadi kediaman pribadi Gubsu, yang dikenal dengan sebutan Taman Edukasi Buah Cakra. Dari kronologis lahan seperti nama pemilik lahan di sektor 1 (Heriza Putra Harahap), pemilik IMB (ibunda Nawal Lubis), kemudian gugatan Heriza atas SK Bupati Deliserdang di PTUN Medan, yang membatalkan SK Bupati Deliserdang tentang Penetapan Situs Cagar Budaya Benteng Putri Hijau, adalah realitas dan bukan hoax atau kabar bohong apalagi fitnah.

“Harusnya data-data pemberitaan tadi, disanggah juga oleh Heriza, Nawal, serta Edy Rahmayadi dengan data pula. Bahwa mereka tidak ada kaitan dengan sektor 1, serta tidak berada juga menduduki sektor 1. Atau tidak berada dibelakang gugatan PTUN membatalkan SK Bupati DS tentang Situs Cagar Benteng Putri Hijau. Bukannya malah lantas tidak senang, merasa difitnah, kemudian melaporkan jurnalis lewat UU ITE,” ujar Siadari.

Menurut Siadari laporan Heriza dan Nawal ke Poldasu tentang ITE, lebih mengedepankan arogansi kekuasaan, dan bukan pendekatan data serta fakta.

“Harusnya Gubernur Edy Rahmayadi melakukan pendekatan kekeluargaan, hingga data-data yang memang apa adanya dan bukan ada apanya itu. Dicarikan solusi, ataupun pemecahannya. Dan bukannya malah membiarkan data-data publik itu akhirnya mengungkapkan memang ada pihak yang telah menduduki sektor 1 Situs Cagar Benteng Putri Hijau,” papar Martua Siadari.

“Pastinya tim komunikasi Gubsu Edy Rahmayadi sudah gagal mengkomunikasikan keberadaan dan eksistensi dari kawan-kawan kita yang bekerja berdasarkan by data. Kita harap kedepan pejabat publik lainnya dapat mengambil hikmah dari peristiwa ini, dan bukannya malah ngotot mengedepankan arogansi kekuasaan. Apalagi Kapolri sudah bertekad penegakan hukum jangan sampai tumpul keatas tajam kebawah,” bijak Martua Siadari.

Pemprovsu yang sudah dikonfirmasi lewat Kadis Kominfo terkait laporan istri Gubsu Edy Rahmayadi (Ibunda Nawal Lubis) belum memberikan konfirmasi. Sementara menurut salahsatu staf Biro Hukum Pempropsu, laporan Ibunda Nawal Lubis tidak ada disampaikan kepada Biro Hukum untuk dimintai pendampingan hukum. (fian)

- Advertisement -

Berita Terkini