Meski PDB Minus, Rupiah dan IHSG Tetap Menguat

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Pemerintah telah merilis data pertumbuhan ekonomi nasional atau PDB di hari ini. Dan hasilnya sesuai dengan perkiraan pelaku pasar sebelumnya. Dimana pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi sebesar -5.32% di kuartal kedua tahun 2020. Rilis data ekonomi tersebut tidak lantas membuat pasar bergejolak. IHSG dan Rupiah justru sama sama mengalami penguatan di perdagangan hari ini.

“Setelah sempat bolak balik di dua zona di perdagangan sesi pertama. IHSG pada akhirnya mampu berbalik dan bertahan di zona positif di sesi kedua dan ditutup naik 1.03% di level 5.127,05. Sementara itu mata uang Rupiah diperdagangkan menguat di level 14.550 per US Dolar. Kinerja pasar keuangan lepas dari ketakutan setelah pasar mewanti-wanti realisasi pertumbuhan yang mungkin jauh lebih buruk dari ekspektasi sebelumnya,” imbuh Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin di Medan, Rabu (5/8/2020).

Kondisi pasar keuangan hari ini diyakini akan lebih melihat perkembangan data ekonomi mengacu kepada kondisi ekonomi global. Seperti krisis yang masih akan menjadi topik hangat hingga beberapa bulan kedepan. Dan tentunya juga sentimen terkait dengan perkembangan covid 19, laut china selatan hingga masalah hubungan dagang AS-China.

“Nah, terkait dengan rilis data PDB nasional tersebut. Saya menilai Indonesia masih harus berupaya lebih keras lagi untuk keluar dari jurang resesi dikuartal ketiga 2020. Tampak terlihat berat, namun kita masih ada asa untuk membalikan keadaan. Meskipun sulit sepertinya kita bisa lepas dari resesi. Namun setidaknya dibandingkan dengan negara lain, karena kita lebih baik dalam meminimalisir dampak tekanan Covid-19 terhadap pertumbuhan ekonomi,” lanjutnya.

Namun, upaya membalikan keadaan ini akan semakin berat jika tidak didukung dengan partisipasi masyarakat. “Masyarakat harus bisa ikut meminimalisir penyebaran Covid-19, dengan mengikuti protokol kesehatan secara ketat. Dengan begitu tekanan Covid-19 ke ekonomi dampaknya bisa kita minimalisir,” jelasnya. Berita Medan, red

- Advertisement -

Berita Terkini