Pilkada Serentak 2020, Kahiyang Ayu Idaman Para Ibu Kota Medan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Menjelang perhelatan Pilkada Medan 2020, sejumlah nama bakal calon Walikota Medan semakin menguat muncul kepermukaan. Ditengah-tengah masyarakat semakin hangat nama Akhyar Nasution, Bobby Nasution dan Ihwan Ritonga. Dari ketiga figur ini memang sangat menarik dijadikan bahan percakapan masyarakat terutama anak-anak muda di Medan, sebab mereka memiliki latar belakang politik yang cukup kuat.

Lesni Sandora Ginting, Ketua Bidang Perempuan dan Anak DPC Gerakan Persatuan Persaudaraan Pemuda Indonesia (GPPPI) Medan menerangkan kekuatan politik dari masing-masing calon Walikota Medan. “Akhyar Nasution ialah Plt. Walikota, seorang kader dari partai pemenang pemilu 2019 yaitu PDI-Perjuangan. Muhammad Bobby Nasution ialah seorang tokoh Relawan Pemenangan Jokowi-Amin pada Pilpres 2019 sekaligus berada pada lingkarang Istana. Dan, Ihwan Ritonga adalah kader Partai Gerindra,” ungkapnya.

Disamping ketokohan dan kekuatan ketiga calon Walikota Medan tersebut. Lesni mengungkapkan bahwa ada hal lain yang menarik yaitu munculnya nama Kahiyang Ayu Siregar putri dari Presiden RI di kota Medan. Nama Kahiyang Ayu Siregar muncul dalam perbincangan ibu-ibu kota Medan dibeberapa tempat bukan sebagai calon Walikota akan tetapi dambaan sebagai ibu TP PKK kota Medan.

“Saya heran, ibu-ibu di kota Medan malah sudah membayangkan mbak Kahiyang jadi TP PKK kota Medan. Mereka sepertinya punya harapan agar mbak Kahiyang yang jadi ketua PKKnya. Saya rasa kader-kader GPPPI Medan perlu mencari tahu, kok bisa banyak ibu-ibu itu seneng yang jadi ketua PKKnya mbak Kahiyang,” ungkapnya.

Saat Lesni ditanya mengenai pendapatnya mengenai munculnya wacana tersebut di tengah masyarakat kota Medan, ia berpendapat hal itu merupakan hal yang wajar dan sangat normal.

“Mbak Kahiyang itu kan anak Presiden yang sudahnya punya label sebagai boru Siregar, masih muda. Kalau ibu-ibu di Medan maunya beliau yang jadi ibu PKKnya, suaminya harus jadi calon tetap Walikota dan menang dong dalam pilkada. Keinginan masyarakat itu, sarasa wajar dan sangat normal,” tutupnya. Berita Medan, red

- Advertisement -

Berita Terkini