Galian C Padangsidempuan, Sawah di Pudun Jae Kering

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Padang Sidempuan – Diduga dampak pengerukan bahan Galian C yang beroperasi di Aek Batang Kumal, desa Batang Bahal, kecamatan Padangsidimpuan Batunadua Jae, kota Padangsidimpuan, ribuan hektare (HA) sawah milik warga desa Pudun Jae mengalami kekeringan sejak April yang lalu.

Salah seorang warga mengatakan, pengerukan bahan Galian C yang informasinya milik preman yang melakukan pamer becking dari oknum penegak hukum penyebab terjadinya bencana kekeringan yang melanda areal persawahan yang sebelumnya produktif tersebut.

Si pengusaha diduga mengandalkan kekuatan yang dibecking oknum penegak hukum, tidak satu pun warga baik di desa Batang Bahal sebagai lokasi beroperasinya usaha Galian C maupun di desa Pudun Jae berani memprotes usaha pengerukan bahan Galian C yang diprediksi kuat ilegal itu.

Namun di desa Batang Bahal sudah berdampak nyata selain rencana mereka membuat usaha Lubuk Larangan milik masyarakat menjadi gagal total, kebiasaan warga yang selama ini menggunakan air sungai Batang Kumal sebagai pemandian juga terganggu, bahkan saat ini air sungai tersebut sudah keruh sehingga tidak layak lagi untuk sarana air bersih bagi masyarakat.

“Ini sudah lima bulan areal sawah Padang Sibio-bio di desa Pudun Jae tidak terairi. Pengerukan bahan galian C berupa pasir sirtu dan batu kali yang dilakukan pengusaha Galian C di Batang Bahal menjadi faktor penyebab terjadinya kekeringan persawahan ini,” kata sejumlah warga di pinggiran jalan Jenderal Besar Abdul Haris Nasution dan persis di areal sawah yang sudah berubah wujud menjadi kebun ubi dan jagung itu.

Galian C Padangsidempuan, Sawah Di Pudun Jae Kering
Tampak kering di area bukit

Warga desa, yakni Batang Bahal dan Pudun Jae menjadi ketakutan untuk menyatakan keberatan mereka terhadap beroperasinya Galian C yang diduga kuat ilegal tersebut. Sebab, si pemilik Galian C sudah dianggap preman oleh warga yang tidak segan-segan mendatangkan oknum bersenjata, pengacara bahkan preman untuk mengintimidasi warga yang memprotes beroperasinya Galian C.

Selain itu, warga Pudun Jae mengatakan, usaha pengerukan bahan Galian C di Batang Bahal itu tidak ada dampaknya sama sekali terhadap kehidupan warga di Pudun Jae, bagaimana, maksudnya ?

Mirisnya, areal persawahan di Pudun Jae tidak terairi lagi hingga sekarang.

“Hanya orang bodoh dan mental kucing orang yang mengatakan tidak ada dampak Galian C yang mengeruk daerah aliran sungai (DAS) Batang Kumal terhadap kehidupan warga desa Pudun Jae,” kata beberapa tokoh masyarakat di desa itu sambil menambahkan, justru setelah beroperasinya Galian C itu. Berita Padang Sidempuan, AWM

- Advertisement -

Berita Terkini