Seorang Kakek Ditemukan Terduduk Lemas Dirawa-rawa, Setelah Hilang Semalaman

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Tapanuli Tengah – Seorang lelaki tua Marhubung Sibuea (67), warga Sijago-jago, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), hilang saat pergi ke kebun bersama anak dan cucunya, pada Sabtu (3/6/2017) lalu, dan ditemukan oleh keluarga di rawa-rawa, pada Minggu (4/6/2017) sekira pukul 10.00 WIB, dengan kondisi sangat lemah.

Abdul Rahman Sibuea, yang merupakan keluarga korban menjelaskan, bahwa hilangnya Marhubung Sibuea berawal ketika dirinya bersama anak dan cucunya pergi ke kebun, dengan tujuan untuk mengambil kelapa muda.

“Dia (Marhubung,red) kan mau pergi ke kebunnya, tapi bapak ini pun sudah kurang sehat. Sebelum sampai ke kebun sekitar 20 meter si kakek ini masih terlihat oleh cucunya, namun setelah sampai di kebun si kakek sudah tidak terlihat lagi,” jelasnya.

Sambungnya, Rahmat yang merupakan anak dari Marhubung, memutuskan untuk mencari ayahnya setelah menunggu beberapa lama dikebun.

“Jalannya ini kan berputar, jadi setelah sampai anak.ini kekebunnya, ditunggu orang inilah ayahnya ini tapi gak datang-datang, setelah itu dicari orang itulah lagi kebelakang tapi gak ketemu lagi,” katanya.

Lanjut, seluruh keluarga berkumpul untuk mencari keberadaan Marhubung, setelah semalaman melakukan pencarian akhirnya Marhubung ditemukan di rawa dengan kondisi bandan yang sangat lemas.

“Mendengar kabar ini, semua keluarga berkumpul dan memutuskan berpencar untuk mencari keberadaannya. Semalaman kami melakukan pencarian, kami awalnya menemukan karung yang dibawanya untuk dijadikan tempat kelapa. Tidak berapa lama kami menemukan karung yang dibawa bapak ini, kami akhirnya menemukannya di rawa-rawa, Minggu (4/6/2017) sekira Pukul 10.00 Wib, dengan kondisi yang sangat lemah,” terangnya.

Melihat kondisi Marhubung yang sangat lemah, keluarga selanjutnya mengevakuasi Marhubung dengan menggotongnya menggunakan kain sarung dan sebatang kayu.

“Kita lihat kondisinya sangat lemah, lalu kita mengevakuasi dengan menggotongnya, menggunakan kain sarung dan sebatang kayu, hingga sampai kerumah,” ungkapnya. Berita Tapteng, Arjuna

- Advertisement -

Berita Terkini